Rapat Pleno Senat Akademik Universitas Airlangga (3-Habis): Program MBKM, Habitus bagi Pengembangan Soft Skill Mahasiswa

Rapat Pleno Senat Akademik Universitas Airlangga (3-Habis): Program MBKM, Habitus bagi Pengembangan Soft Skill Mahasiswa

Ilustrasi Prof Nizam yang diundang Universitas Airlangga dalam rapat pleno senat Uniar menyikapi Permendikbudristek No 53 Tahun 2023. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Pertama, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman baru masuk proses internaliasi nilai-nilai kebinekaan (keberagaman suku, agama, kepercayaan, kebudayaan, dan bahasa). Dengan berkuliah di luar kampus, mahasiswa akan berkesempatan belajar menjalani kehidupan di lingkungan sosial yang pluralis. 

Bisa dibayangkan, apa yang terjadi ketika mahasiswa hanya bergaul dalam lingkungan sosial yang terbatas, homogen, dan memiliki preferensi ideologi yang sama? Mahasiswa yang hanya berkutat pada hal-hal yang sama niscaya akan menjadi individu yang kuper dan rentan menghadapi perbedaan.

Kedua, mahasiswa yang terlibat dalam program MBKM diharapkan dapat menjalin hubungan pertemanan lintas budaya dan adat istiadat. Mengenal dan kemudian memahami perbedaan budaya dan adat istiadat akan membuat mahasiswa menjadi lebih dewasa secara sosial.

Mahasiswa yang belajar mengenal budaya yang berbeda akan tumbuh menjadi mahasiswa yang cair, mudah bergaul, dan ujung-ujungnya mudah beradaptasi dalam lingkungan sosial mana pun secara dinamis.

Ketiga, mahasiswa yang melakukan kegiatan belajar di luar kampus niscaya akan berkesempatan mengembangkan soft skills seperti kepemimpinan, kepercayaan diri, dan kepekaan sosial. Tidak hanya mudah bersimpati, para mahasiswa yang belajar beradaptasi dengan berbagai kelompok sosial niscaya akan tumbuh rasa empati yang dalam terhadap berbagai permasalahan orang lain. 

Kepekaan mereka akan terasah sehingga tidak tumbuh menjadi sosok yang intoleran terhadap kelompok atau orang yang berbeda. 

Keempat, mahasiswa yang menjalani program MBKM niscaya akan punya kesempatan mengambil pilihan mata kuliah di luar prodi. Mereka tidak akan belajar dengan pola kacamata kuda yang serbalinier. Dengan berkesempatan mengikuti mata kuliah lain, kesempatan untuk menyapa keilmuan yang berbeda juga akan tumbuh. 

Tidak hanya menguasai satu bidang keilmuan, mahasiswa peserta program MBKM akan berkesempatan untuk menjadi intelektual multidisiplin.

Dalam program MBKM, salah satu program yang sangat berpengaruh pada kegiatan masyarakat ialah magang MBKM. Kegiatan itu membutuhkan mitra industri agar bisa terlaksana dengan baik. 

Dengan menggandeng dan mengembangkan jejaring dengan mitra dunia industri, bisa dipastikan mahasiswa akan jauh lebih mudah melakukan kegiatan MBKM. Tidak hanya itu, proses pengembangan soft skill dan skill mahasiswa niscaya akan terasah dengan sangat baik selama mereka magang. 

Harapannya, ketika di dunia kerja nanti, mahasiswa yang telah lulus dapat lebih mudah beradaptasi dan cerdik dalam memahami liku-liku dunia kerja yang sesungguhnya. 

 

Tantangan

Berdasar data Kemendikbudristek, sejak program MBKM diberlakukan, tercatat sudah lebih dari 760.000 mahasiswa telah berkegiatan di luar program studi dan di luar kampus. Lebih dari 1.000 kolaborasi penelitian antara perguruan tinggi dan industri telah terjalin dengan melibatkan lebih dari 33.000 mahasiswa dan 5.000 dosen. 

Artinya, program MBKM terbukti telah berhasil memfasilitasi minat dan pengembangan potensi mahasiswa melalui kerja sama dengan dunia usaha dan institusi di luar kampus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: