Health Provider, Slogan Baru Ajinomoto (1): Produk Lebih Sehat dengan Bijak Garam dan Less Oil

Health Provider, Slogan Baru Ajinomoto (1): Produk Lebih Sehat dengan Bijak Garam dan Less Oil

Karyawan PT Ajinomoto mengemas produk Ajinomoto sebelum dipasarkan. -Julian Romadhon-Harian Disway-

Produk-produk Ajinomoto sudah ada di dapur keluarga Indonesia sejak 54 tahun silam. Kini, Ajinomoto meluncurkan slogan baru: Health Provider. Yang menargetkan peningkatan harapan hidup dan kelestarian lingkungan.

---

PABRIK PT Ajinomoto Indonesia di Jalan Mlirip, Jetis, Kabupaten Mojokerto beroperasi sejak 1970. Tepat setahun setelah Ajinomoto berkantor di Indonesia.

Lahannya seluas 36 hektare. Seluruh unit gedung produksi tertata rapi. Telah berstandar internasional. Harian Disway berkesempatan mengikuti tur pabrik untuk melihat langsung proses produksinya pada Rabu, 1 November 2023. 

Ada banyak area yang menarik. Salah satunya, area yang dipenuhi truk-truk tangki yang berjajar. Truk-truk itu mengangkut tetes tebu yang menjadi bahan baku utama penyedap rasa.

Begitu banyak tebu di Jawa Timur. Pabrik gulanya pun berserak di sejumlah kota. Itulah kenapa pabrik Ajinomoto berlokasi di Mojokerto. Tidak sulit untuk mendapatkan tetes tebu yang menjadi bahan baku utama. 


Presiden Director Ajinomoto Sinichi Matsumoto memberikan sambutan saat peluncuran Ajinomoto Health Provider.-Julian Romadhon-Harian Disway-

Tur berlanjut ke gedung Extract Meat Powder (EMP). Di sinilah tempat penyimpanan daging ayam dan sapi yang baru datang dari supplier. Setiap hari disuplai 12 ton daging ayam dan 3,5 ton daging sapi.

Itulah bahan baku Masako. Kaldu bubuk andalan jutaan keluarga Indonesia selama ini.

Daging-daging segar itu ditempatkan di area steril. Ditata rapi di puluhan rak-rak stainless steel. Para karyawan di dalamnya pun mengenakan pakaian khusus. Kami hanya bisa melihat daging-daging itu dari jendela kaca.

"Bahwa kami memang membuatnya dari bahan baku pilihan dan daging asli," jelas Mulyono, karyawan yang sedang berjaga di luar. Dalam seminggu, gudang daging ini menerima suplai dengan jumlah yang sama sebanyak lima kali.

Artinya, hanya dalam lima hari mereka memproses 60 ton daging ayam dan 17,5 ton daging sapi. Kalau sebulan tentu sudah ratusan ton. Semuanya diolah menjadi kaldu bubuk.

Setiap 12 ton daging ayam hanya menghasilkan 3,5 ton kaldu bubuk. Dan setiap 3,5 ton daging sapi menghasilkan 3,2 ton kaldu bubuk. Kenapa hasilnya begitu jauh? "Karena memang daging ayam banyak tulangnya ketimbang sapi," ungkap Mulyono.

Untuk daging ayam, Ajinomoto cukup mengambil dari empat supplier lokal besar di Indonesia. Kebutuhan bisa terpenuhi. Tetapi, tidak untuk daging sapi. Mereka punya porsi supplier yang mengacu aturan pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: