Motif Pembunuhan-Mutilasi di Lidah Wetan, Surabaya: Diawali Tiga Perkara

ILUSTRASI Motif Pembunuhan-Mutilasi di Lidah Wetan, Surabaya: Diawali Tiga Perkara.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Motif Alvi Maulana, 24, membunuh-memutilasi istrinya, Tiara Angelina Saraswati, 25, tiga hal. Pertama, mereka sarjana (S-1), tetapi pekerjaan Alvi ngojek dan Tiara menuntut hidup makmur. Kedua, Alvi sering pulang malam dan Tiara tidak membukakan pintu kamar kos. Ketiga, Alvi dulu jagal hewan, lancar mencacah mayat jadi 247 potong plus 22 gigi korban.
MENGERIKAN kekejaman tersangka. Inilah mutilasi dengan jumlah potongan tubuh terbanyak di Indonesia, mungkin juga internasional. Polisi menyebutkan, potongan badan itu terpisah antara tulang, daging, dan kulit. Ditambah mencongkel gigi dan mata.
Di awal penemuan potongan tubuh di jurang Pacet, Mojokerto, Sabtu, 6 September 2025, ditemukan 65 potongan tubuh Tiara. Esoknya, polisi memeriksa kamar kos mereka di Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya (TKP pembunuhan), ditemukan lagi 182 potongan plus 22 gigi.
BACA JUGA:Ditemukan 65 Potongan Mutilasi di Mojokerto: Dicacah di Lidah Wetan, Surabaya
BACA JUGA:Mutilasi Pacar di Serang, Banten: Kontradiksi Tersangka dan Autopsi
Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto saat jumpa pers, Senin, 8 September 2025, mengatakan, penyidik menduga tersangka menguliti tubuh korban. Juga, menyimpan mata dan 22 gigi korban di lemari di dalam kamar kos itu.
Ihram: ”Jumlah persisnya potongan masih kami hitung. Karena ada tulang-tulang yang dikubur di depan tempat kos itu dan terus digali, yakni ditemukan tulang punggung, tulang tangan dan kaki.”
Pasti itu akibat kemarahan pelaku yang berkobar-kobar terhadap korban. Dan, pastinya bukan oleh satu-dua sebab, melainkan suatu rangkaian dari struktur perkara kriminal.
BACA JUGA:Pembunuhan dan Mutilasi Itu Terkuak dari Cincin Bermata Love
BACA JUGA:Pria Mutilasi Kekasih di Serang, Banten: Anak Kelahi dengan Waktu
Konstruksi perkara demikian: Pada 2020 Alvi dan Tiara berkenalan di kampus Universitas Trunojoyo, Bangkalan, Madura. Mereka sama-sama kuliah di sana. Tiara satu angkatan di atas Alvi.
Mereka juga sama-sama orang rantau. Alvi dari Kelurahan Aek Paing, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara. Tiara dari Jalan Made Kidul Nomor 22, Desa Made, Lamongan, Jawa Timur. Mereka kenal di kampus, kemudian berpacaran.
Akhirnya mereka sama-sama lulus tahun ini. Mereka tidak pulang ke desa masing-masing. Sejak awal April 2025 Alvi menyewa kamar kos di Lidah Wetan itu. Pemilik kos bernama Budiono. Kepada Budiono, Alvi yang saat itu datang sendirian mengatakan, ia akan menempati kamar itu bersama istri siri, ya.. Tiara.
BACA JUGA:Kasus Mutilasi Ngawi: Jika Suami Psikopat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: