Perundungan, Perlu Deterrent Effect

Perundungan, Perlu Deterrent Effect

Polisi ungkap luka yang dialami korban dugaan bullying dan penganiayaan di SMA Binus Serpong, Tangerang Selatan.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Pengacara Mila: ”Pada laporan polisi tanggal 27 April 2023, kaki Fair belum diamputasi. Waktu itu disangkakan Pasal 80 No 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak.”

Bunyi pasal itu: ”Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 c dipidana dengan pidana penjara paling lama tiga tahun enam bulan penjara, dan/atau denda paling banyak Rp 72.000.000.”

Dilanjut: ”Tadi saya sampaikan kepada penyidik, sangkaan itu sekarang perlu ditambah. Dengan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan hingga alami luka berat. Sebab, korban Fatir kini cacat seumur hidup.”

Penyidik, kata Mila, sudah mencatat permintaan tambahan pasal tersebut. Dicatat untuk dipertimbangkan.

Hal berbeda dikatakan dr Melitta Setyarani dari RS Dharmais kepada wartawan. Dia spesialis ortopedi yang menangani perawatan Fatir. Dia menyebutkan bahwa Fatir kena osteosarkoma stadium empat. Tapi…

Ditanya, apakah itu disebabkan jatuh? Dijawab: ”Sampai sekarang belum ada yang menyebutkan bahwa trauma, kejadian kayak jatuh gitu, menyebabkan kanker.”

Keterangan Melitta itu sudah masuk pokok perkara yang kini disidik Polres Metro Bekasi. Artinya, kondisi Fatir tersebut, menurut Melitta, bukan disebabkan jatuh (akibat sliding).

Lantas, penyebab osteosarkoma apa? Dijawab: ”Saya juga tidak dapat memastikan. Yang pasti, yang bisa saya tetapkan adalah kanker tulang ganas itu progresnya cepat sekali.”

Dikutip dari jurnal medis Johns Hopkins Medicine, berjudul What is Osteosarcoma? (tanpa tanggal publikasi karena topik ini dianggap tak lekang dimakan zaman), disebutkan bahwa osteosarkoma adalah kanker tulang yang biasanya berkembang di sel osteoblas pembentuk tulang. 

Paling sering terjadi pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda. 

Sekitar 800 kasus osteosarkoma dilaporkan setiap tahun di Amerika Serikat (AS). Dari kasus tersebut, sekitar 400 terjadi pada anak-anak dan remaja. Hal itu terjadi sedikit lebih sering pada laki-laki daripada perempuan.

Osteosarkoma paling sering terjadi pada tulang panjang di sekitar lutut. Lokasi lain untuk osteosarkoma termasuk tungkai atas atau tulang paha, tungkai bawah, tulang lengan atas, atau tulang apa pun di tubuh, termasuk tulang panggul, bahu, dan tengkorak.

Osteosarkoma dapat tumbuh ke jaringan di dekatnya seperti tendon atau otot. Penyakit itu juga dapat menyebar atau bermetastasis melalui aliran darah ke organ atau tulang lain di tubuh.

Penyebabnya belum diketahui dunia kedokteran. Cuma, diduga, disebabkan oleh mutasi DNA di dalam sel tulang, baik yang diturunkan maupun didapat setelah lahir.

Faktor risiko osteosarkoma ada empat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: