Perundungan, Perlu Deterrent Effect

Perundungan, Perlu Deterrent Effect

Polisi ungkap luka yang dialami korban dugaan bullying dan penganiayaan di SMA Binus Serpong, Tangerang Selatan.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

1) Percepatan pertumbuhan remaja. Badan meninggi di usia tertentu.

2) Pengobatan sebelumnya dengan radiasi untuk penyakit kanker lain, terutama pada usia muda atau dengan radiasi dosis tinggi.

3) Adanya penyakit tulang tertentu yang bersifat jinak (bukan kanker).

4) Adanya kelainan bawaan tertentu yang langka.

Dari uraian jurnal medis Johns Hopkins, tidak disebutkan osteosarkoma disebabkan trauma (benturan). Sebaliknya, juga belum diketahui penyebab pastinya.

Itu bakal jadi bahan seandainya perkara tersebut disidangkan di pengadilan kelak. Tentunya, bahan itu melemahkan posisi hukum pengacara Fatir.

Betapa pun, ini adalah perkara perundungan. Yang sudah pada tingkat penyidikan Polres Metro Bekasi. Tinggal menetapkan tersangka anak (pelaku sebaya Fatir).

Orang bisa tidak tega pada Fatir. Juga pada pelaku. Mereka di bawah umur. Tapi, semua tahu, peristiwa perundungan meledak di mana-mana di Indonesia. Ngamuk bagai kuda liar. Stadium empat. Entah, apa sebabnya. Harus diriset sosiologi secara mendalam. Belum ada risetnya.

Maka, untuk meredam, diperlukan deterrent effect. Perlu ada raja tega. Seperti yang sudah-sudah. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: