Mengenal Tradisi Bertani dan Minum Teh di Yunnan, Tiongkok

Mengenal Tradisi Bertani dan Minum Teh di Yunnan, Tiongkok

Mengenal tradisi bertani dan minum teh di Pu'er, Yunnan, Tiongkok. Para pemetik teh dari kelompok etnis Yi memanen daun teh di perkebunan di Pu'er, provinsi Yunnan, pada pertengahan September.-Deng Zhang Yu-chinadaily.com.cn

Maka mari mengetahui seluk-beluk tentang teh pu'er.

BACA JUGA: Mahasiswa UM Surabaya Ajak Warga Berbisnis Teh dan Jaga Kesehatan

Tahapan yang Cermat

Proses pembuatan teh Pu'er terdiri lebih dari 70 langkah, antara lain pelayuan, pemanggangan, dimemarkan, penjemuran, dan pengepresan daun. 

Langkah yang paling penting dan sulit adalah memanggang daun dalam wajan besar, yang mempunyai pengaruh besar pada rasa teh, dan menghilangkan bau yang tidak diinginkan. 

Li menyebut bahwa ia berlatih mengaduk daun teh dalam wajan setiap hari selama bertahun-tahun.


Mengenal tradisi bertani dan minum teh di Pu'er, Yunnan, Tiongkok. Li memproses teh Pu'er di perkebunannya di Gunung Kunlu di kota Pu'er.-Deng Zhang Yu-chinadaily.com.cn

“Seberapa tinggi saya melemparkannya, bagaimana saya menyesuaikan interval antara setiap pelemparan, yang berlangsung beberapa detik, dan jenis kayu apa yang akan dibakar agar sesuai dengan tingkat panas yang dibutuhkan teh, semuanya merupakan elemen yang dapat memengaruhi rasa dan kualitas akhir teh," kata Li.

Putrinya, Li Mingjie, mengatakan bahwa ayahnya adalah seorang pembuat teh yang sangat teliti dan tangannya cukup sensitif untuk merasakan suhu yang tepat. Yakni suhu yang diperlukan saat mengaduk daun. “Tangannya lebih baik daripada mesin,” katanya.

Selain latihan dan pengalaman, bakat juga dibutuhkan. Sejak 2012, ia bekerja sama dengan sekolah kejuruan untuk mendirikan pusat pelatihan. Lebih dari 10.000 peserta telah mengikuti kursus teh Pu'er, namun tidak lebih dari 10 peserta yang berhasil membuatnya puas. Alias, 80 persen gagal.

“Ibarat memasak makanan. Dengan bahan, bumbu, dan alat masak yang sama, rasanya berbeda-beda tergantung chefnya. Begitu pula dengan pembuatan teh. Pembuat teh dan bakatnya menentukan kualitas tehnya,” katanya.

BACA JUGA:Nge-charge Semangat di Wisata Agro Wonosari Lawang dengan Menghirup Wangi Teh di Depan Hamparan Hijau

Pohon roh

Pohon teh di kawasan setempat dilindungi oleh berbagai kelompok etnis. Termasuk Yi, Hani, Dai, dan Blang. Semua kelompok etnis itu mempertahankan tradisi yang diturunkan dari nenek moyang mereka: Menghormati dan merawat pohon teh layaknya bagian dari tubuh mereka.

“Jika Anda datang ke Pu'er, ke mana pun Anda pergi, Anda akan melihat banyak pohon yang terlindungi dengan baik. Ini adalah hasil dari rasa hormat dan cinta kami terhadap pohon tersebut. Kami melihatnya sebagai anugerah dari alam,” jelas Li Xingchang, salah seorang petani teh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: http://www.chinadaily.com.cn/