Mulai Baterai Sampai Uang Koin, Benda-Benda Asing Ini Sering Tertelan Anak-Anak, Ketahui Bahayanya bagi Tubuh

Mulai Baterai Sampai Uang Koin, Benda-Benda Asing Ini Sering Tertelan Anak-Anak, Ketahui Bahayanya bagi Tubuh

Tangkapan layar Ariani menjelaskan salah satu pasien yang pernah ditanganinya tanpa sengaja menelan baterai. --

2. Magnet

Magnet neodimium biasanya magnet berbentuk bola yang sering digunakan untuk menyusun bangunan dan jembatan dan digunakan pada mainan. 

“Magnet ini dinilai sangat berbahaya karena dapat menimbulkan risiko cedera pada saluran pencernaan yang lebih tinggi karena daya tarik magnet yang kuat,” ujar Ariani.

3. Benda tajam

Misal benda tajam yaitu jarum pentul. Kalau benda tajam maju, benda tajam itu bisa menancap pada organ tubuh. Benda-benda seperti jarum jarang sekali menancap. Meskipun begitu, ada sebagian kecil bisa menyebabkan lubang antara saluran pencernaan dengan rongga lambung.

“Diagnosis yang cepat dan ketersediaan terapi endoskopik dapat mengurangi kejadian buruk,” papar Ariani.

4. Koin dan benda tumpul lainnya

“Koin adalah objek yang paling banyak tertelan pada anak-anak di Amerika Serikat. Ditemukan sekitar 250 ribu kasus dengan 20 kematian dalam 1 dekade,” tutur Ariani.

Menurut penuturan Ariani, pada anak-anak di Indonesia biasanya menelan koin 500 rupiah yang lama (warna kuning) dan koin 1.000 rupiah yang tipis. 

Obyek yang besar dan panjang harus segera dikeluarkan agar tidak menyumbat saluran pencernaan. Biasanya harus dikeluarkan dalam kurun waktu 24 jam agar tidak terjadi komplikasi.

BACA JUGA: Anak Usia 5 Tahun Lebih Rentan Kena Tipes, Kenali Gejala dan Cara Pengobatannya

5. Benda cair

Ariani memberikan contoh benda cair yang biasanya tak sengaja tertelan yaitu minyak tanah, soda api, deterjen, sabun lantai, sabun cuci piring, sabun cuci tangan, sampai air aki. 

Ariani menilai benda cair berbahaya karena merusak jaringan pada tubuh. Salah satunya benda cair yang sifatnya asam, contohnya air aki mengandung asam sulfat. Ketika cairan asam terkena jaringan, akan terasa perih dan anak pasti langsung merespon dengan teriakan. 

Tapi kata Ariani, cairan basa dinilai lebih berbahaya dari cairan asam karena tidak cepat terasa oleh orang yang meminumnya. Benda cair yang  berkontak dengan jaringan mengakibatkan jaringan akan jadi mencair. Sehingga jaringan rusak parah tapi tidak terdeteksi di detik-detik pertama. (Wehernius Irfon)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: