Menlu Iran Sebut Bahwa Pelebaran Eskalasi Konflik di Gaza Semakin tak Terelakkan

Menlu Iran Sebut Bahwa Pelebaran Eskalasi Konflik di Gaza Semakin tak Terelakkan

Panggilan telepon Menlu Iran dengan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman Al Thani, Jumat 10 November 2023 dini hari. -Press TV Iran-

HARIAN DISWAY - Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menyatakan meluasnya perang di Gaza akan segera menjadi kenyataan yang tidak dapat dihindari lagi

 

Hal ini diyakini Hossein akibat meningkatnya agresi yang dilancarkan Israel, Jumat 10 November 2023 dini hari.

 

Dilansir dari siaran tv Iran, pernyataan tersebut dilontarkan menlu Iran saat berbicara dengan Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani dalam sebuah panggilan telepon.

 

"Akibat meningkatnya intensitas perang di Gaza, perluasan wilayah perang jadi tak bisa dihindari,” kata Hossein.

 

BACA JUGA:Dihantam 11 rudal Israel, RS Indonesia Terancam Tak Bisa Berfungsi dalam 24 Jam kedepan

BACA JUGA:Serangan Israel Makin Intensif ke Tepi Barat, Puluhan Korban Berjatuhan di Kamp Pengungsian Jenin


Cuitan X (Twitter) menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian tanggapi konflik yang tengah terjadi di Gaza akan menuju perluasan eskalasi perang. -X (Twitter) @Amirabdolahian-

Melalui akun X (Twitter) resminya, Hossein mengatakan bahwa Netanyahu berhasil membuat image Israel semakin memburuk dengan melakukan tindakan kriminal, kekerasan, dan keagresifannya lewat pembunuhan yang dilakukan dalam perang melawan Hamas di Gaza.

"Satu-satunya kelebihan Netanyahu adalah dia dapat membuat pondasi rezim Israel palsu semakin goyah dan menunjukkan wajah asli mereka melalui kekerasan dan agresif rezim Zionis dalam pembantaian perempuan dan anak-anak di Gaza,” tambahnya. 

BACA JUGA:Kicep Setelah Dikritik Biden, PM Israel Netanyahu Ralat Pernyataan Ingin Kuasai Gaza

Tak lupa, ia juga optimis menyatakan dukungannya terhadap kemerdekaan Palestina.

“Tidak diragukan lagi, masa depan adalah milik Palestina,” tulis Hossein Amir-Abdollahian melalui X(Twitter) @Amirabdolahian.

Ketegangan di wilayah Gaza tersebut semakin meningkat semenjak Israel melakukan peningkatan agresi militer. Setelah pemboman udara, militer Israel diketahui telah memasuki gaza dan melakukan perburuan terhadap milisi Hamas. 

BACA JUGA:Kunjungi Perbatasan Rafah, Volker Türk Desak Seluruh Pihak Segera Setujui Gencatan Senjata

BACA JUGA:Israel Tutupi Fakta Warga Gaza Kekurangan Makanan, Berlawanan dengan Pernyataan UNWRA

Diketahui, Kelompok Hizbullah yang berbasis di Lebanon yang juga menjadi sekutu Hamas sempat melancarkan serangan terhadap Israel. Sekitar 60 pejuang Hizbullah dan 10 warga sipil Lebanon dilaporkan tewas akibat penyerangan ini. Dari pihak Israel, baku senjata tersebut juga menelan korban jiwa. Sebanyak tujuh tentara Israel dan satu warga sipil tewas akibat pertarungan tersebut. 

Sebagai sekutu Israel, Amerika Serikat  dan pasukan pendukungnya mendapat serangan sebanyak 40 kali di Irak dan Suriah oleh pasukan yang didukung Iran ketika ketegangan meningkat akibat pengeboman bermotif serangan balik oleh Israel. Akibatnya, empat puluh lima tentara AS pun terluka.

Sebelumnya, kelompok Houthi Yaman yang diketahui bersekutu dengan Iran juga telah melancarkan serangan rudal dan drone nya berkali-kali dan semuanya gagal menarget Israel.(Salsa Amalia)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: