Festival Soeroboyo Wani, Hadirkan Drama Kolosal Tragedi Jembatan Merah

Festival Soeroboyo Wani, Hadirkan Drama Kolosal Tragedi Jembatan Merah

Adegan dalam Festival Soeroboyo Wani 2023 di Kayoon Heritage, Jalan Embong Kemiri, Surabaya., 11 November 2023. -FOTO: MOCH SAHIROL-HARIAN DISWAY-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Memperingati Hari Pahlawan, The Luntas Indonesia menggelar Festival Soeroboyo Wani 2023. Event itu diadakan di Kayoon Heritage, Jalan Embong Kemiri, Surabaya. 

Berbagai pertunjukan tersaji di depan para penonton. Mereka telah memenuhi ruangan sejak pukul 6 sore. Penampil awal adalah grup jaranan dari Surabaya. Beratraksi di tengah ruang terbuka. Kedua sisinya bangunan klasik yang jadi khas Kayoon Heritage. 

"Malam ini kami memberi penghargaan pada para pahlawan yang gugur. Terutama ketika perang besar 10 November 1945. Kami khususkan pula untuk almarhum Letnan Achijat," ujar Robets Bayoned, penggagas acara dari The Luntas Indonesia.

BACA JUGA:Piala Dunia U-17: Amar Brkic Siap Main di Laga Timnas Indonesia vs Panama

BACA JUGA:Refleksi Hari Pahlawan 10 November 2023: Pahlawan Penjaga Asa

Sosok Letnan Achijat dipentaskan dalam drama kolosal Tragedi Jembatan Merah. Para aktornya diambil dari Teatrikal Perjuangan, Front Kolosal Soerabaja dan Luntas. Dalam pengantar pementasan, Achijat merupakan tokoh di balik tewasnya Brigjend Mallaby, pimpinan tentara Sekutu.


Guruh Dimas Nugraha dan band-nya tampil di Festival Soeroboyo Wani. -Sahirol-Harian Disway-

Seperti diketahui, Mallaby tewas dalam pertempuran singkat antara pejuang dan tentara Sekutu yang terjadi di Jembatan Merah Surabaya. Achijatlah yang konon melempar granat dan menewaskan Mallaby. Ia pun turut berperan dalam peristiwa perang 3 hari dan perang besar 10 November 1945.

Adegan heroik itulah yang ditampilkan dalam Tragedi Jembatan Merah. Kisah dimulai ketika tentara Jepang datang. Mereka menutup segala aktivitas rakyat. Seperti pasar, dan pertanian. Letnan Achijat yang diperankan Rofi Kepik mencoba menghalau kesewenang-wenangan tentara Jepang. 

Ia pula yang mengkoordinir para pejuang pasca berita kekalahan Jepang menyebar. Bersama para petempur lain, ia bersembunyi dan mengawasi iring-iringan Jepang. Ketika lewat di depan mereka, serbuan dilakukan. Kocar-kacirlah tentara Dai Nippon. Senjata mereka berhasil dilucuti.

Suara ledakan. Tentara Sekutu masuk wilayah Surabaya. Pertempuran terjadi. Pejuang berhasil membuat lawan terdesak. Namun, belum sempat dihabisi seluruhnya, seseorang datang. Mengabarkan bahwa gencatan senjata harus dilakukan. Itu merupakan instruksi dari Presiden Soekarno untuk menghindari pertumpahan darah.

"Temen ta kabar itu?," tanya Letnan Achijat. Yang bersangkutan mengangguk. Terpaksa, para pejuang mundur. 


Adegan dalam pentas teatrikal pertempuran Jembaran Merah di Festival Soeroboyo Wani. -Sahirol-Harian Disway-

Dalam adegan selanjutnya, terdapat narasi tewasnya Mallaby di Jembatan Merah. Letnan Achijatlah yang menjadi penyebab matinya panglima besar Perang Dunia II itu. Peristiwa tersebut memicu kemarahan pihak Sekutu. Surabaya dibombardir tanpa ampun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: