Ziryab, si Burung Hitam Pencipta Gaya Hidup Modern

Ziryab, si Burung Hitam Pencipta Gaya Hidup Modern

Abul-Hasan Ali bin Nafi yang lahir pada 788 M ini wafat di Cordova pada 857 M. Ia pergi dengan meninggalkan banyak jejak yang menjadi cermin peradaban Islam di dunia saat itu. --

NAMANYA Abul-Hasan Ali bin Nafi. Tapi karena suaranya yang merdu dan kulitnya yang hitam, ia dipanggil Ziryab. Si Burung Hitam.

Si Burung Hitam itu merevolusi musik abad pertengahan, mode, gaya rambut, interior, perabot makan, cara menikmati makanan. Ia memperkenalkan norma baru dalam bersosialisasi sekaligus bersantai dan mengubah gaya hidup zamannya.

Dalam Mu’jam al-Syu’arâ’ min al-‘Ashr al-Jâhilî hatta Sannah 2002 M dikatakan bahwa Ziryab adalah seorang mawâli (budak) milik Khalifah al-Mahdi (744/755-785 M) dari Daulah Abbasiyyah.

BACA JUGA: Hari Pahlawan, Perempuan Aceh, dan Sejarah yang Androgynous

Dia juga seorang polimatik. Yaitu orang yang menguasai banyak bidang pengetahuan dengan sangat ahli. Bahkan termasuk yang terhebat di masanya.

Ziryab adalah murid paling menonjol dari komposer besar Baghdad, Ishaq al-Mawsili, yang sangat dihormati Khalifah Abbasiyah Harun Al-Rashid. Bakat dan keunggulannya dalam bermusik bahkan melampaui gurunya.

Pada 813, beberapa saat setelah kematian Khalifah al-Amin, Ziryab melakukan perjalanan pertamanya menuju Syam (Suriah) kemudian Ifriqiyya (Tunisia) dan tinggal di istana penguasa Aghlabid, Zy at-Allah (816–837).

Pada 822, akibat berselisih dengan Ziy at-Allah, Ziyab memutuskan pergi ke Cordoba. Kedatangannya disambut gembira oleh Khalifah Abdurrahman ll. Tak hanya fasilitas yang berlimpah, kebebasan penuh dalam berkarya diberikan Abdurrahman kepadanya.

Dengan segenap energi dan kreativitas serta kemampuan intelektual yang dimilikinya, Ziryab mulai bekerja dan membuat terobosan-terobosan baru. Memperkenalkan standar keunggulan di berbagai bidang seni dan pergaulan sosial. Serta menetapkan norma-norma baru dalam sopan santun yang elegan.

Pada musik, Ziryab memperkenalkan 'ud (kecapi) yang kemudian berkembang menjadi gitar Spanyol. Pengetahuannya yang luas atas lagu, nada, dan tarian penuh gairah dari Persia dan Mesopotamia ia padukan dengan unsur-unsur gipsi hingga melahirkan apa yang hari ini kita kenal sebagai flamenco Spanyol.

Ia menambahkan senar bass kelima pada 'ud dan mengganti plektum kayu untuk pena elang. Dan yang monumental, Ziryab merekontruksi teori musik. Membebaskan parameter metrik dan ritme serta menciptakan cara-cara ekspresi baru.

Ziryab diketahui menyusun repertoar dengan 24 Nawbaat. Yakni gabungan dari potongan-potongan vokal dan instrumental yang diorganisasikan dalam sembilan movement dan tiap movement-nya memiliki irama sendiri. 

Ia bahkan hafal sepuluh ribu lirik lagu dan melodi. Beberapa di antaranya merupakan karya Ptolemy dari Alexandria. Selain lagu-lagunya sendiri yang tak terhitung jumlahnya.

Dengan kemurahan hati khalifah, ia mendirikan konservatori pertama di dunia yang mencakup harmoni dan komposisi dan berkembang lebih jauh di abad-abad berikutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: