Menyikapi Kehadiran Perguruan Tinggi Asing

Menyikapi Kehadiran Perguruan Tinggi Asing

Ilustrasi perguruan tinggi di Indonesia.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

PENDIDIKAN diyakini sebagai salah satu faktor penentu masa depan lebih baik. Tak heran jika orang tua menginginkan tempat terbaik bagi PENDIDIKAN putra dan putrinya. orang tua juga ingin anaknya kuliah di luar negeri pada perguruan tinggi (PT) tingkat internasional terkemuka.

Namun, mengirim anak untuk kuliah ke PT internasional ternyata tak harus pergi negara tempat asal PT berada. Sebab, kini telah banyak dibuka PT asing di berbagai kota besar di tanah air, yakni Jakarta, Bandung, Denpasar, dan Surabaya, yang menawarkan sistem pendidikan dan kurikulum bermutu.

Teranyar adalah dibukanya PT asal Australia di Kota Surabaya. PT tersebut adalah Western Sydney University (WSU). Direncanakan kampus dari Negeri Kanguru itu menerima pendaftaran calon mahasiswa baru mulai September 2024.

BACA JUGA:Kompetensi Soft Skill Lulusan Perguruan Tinggi

Jumlah kampus level dunia yang beroperasi di Indonesia bakal bertambah banyak. Saat ini ada tujuh PT dunia lainnya yang antre berniat membuka cabang, khususnya di kota-kota besar lainnya. Selain Surabaya, ada Bandung, Denpasar, dan Balikpapan di Kalimantan Timur.

Di Bandung akan dibuka Deakin University dari Negara Bagian Victoria di Australia dan Lancaster University Inggris. Sementara itu, di Denpasar akan dibuka PT Australia dan Inggris pula, yakni masing-masing Curtin University dan Manchester University.

Sementara itu, di Surabaya selain WSU, akan dibuka dua PT asing ternama. Yakni, King’s College London dan Georgetown University. King’s College London merupakan PT bereputasi tinggi. Georgetown University adalah PT swasta ber-home base di Washington, Amerika Serikat (AS).

BACA JUGA:Simbiosis Mutualisme Dunia Industri dan Perguruan Tinggi

Jika dilihat dari negara asal alias home base PT, yakni Inggris, AS, dan Australia, selama ini merupakan negara-negara preferensi atau pilihan utama masyarakat Indonesia. Jumlah mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di tiga negara tersebut sangat besar. Selain itu, Malaysia.

Berdasar data dari Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di Canberra, pada 2023 ini jumlah mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Australia adalah 20.350 orang. Jumlah itu meningkat jika dibandingkan dengan 2022 yang hanya berjumlah sekitar 15.000 orang.

Adapun jumlah mahasiswa di Inggris Raya terus meningkat. Dalam hampir satu dekade terakhir, ada 1.605 mahasiswa sesuai data Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Mahasiswa tersebar di University College London, University of Manchester, University of Edinburgh, dan University of Glasgow.

BACA JUGA:Mengembangkan Keseimbangan Baru di Perguruan Tinggi

Di AS, jumlah mahasiswa asal Indonesia juga sangat besar. Meski biaya kuliah di AS relatif mahal, peminat mahasiswa Indonesia berkuliah tetap meningkat. Tahun 2022 jumlah mahasiswa Indonesia yang berkuliah di AS mencapai 7.984 orang. 

Merujuk laporan World Education News, Indonesia menempati peringkat ke-22 di seluruh dunia sebagai negara pengirim pelajar berkuliah di luar negeri terbanyak. Pertumbuhan pelajar melanjutkan PT di luar negeri terus tumbuh sebesar 62 persen sejak 1998.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: