Facebook Jadi Ladang Hoaks Terbanyak di Pemilu 2024

Facebook Jadi Ladang  Hoaks Terbanyak di Pemilu 2024

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengajak semua masyarakat untuk menerapkan tiga langkah pencegahan hoaks. Hal tersebut disampaikan dalam Seminar Netralitas ASN dan Antisipasi Hoaks Pemilu Tribun Sumsel pada Selasa, 14 Novemb-Kominfo-

HARIAN DISWAY - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengajak semua pihak berpartisipasi dalam Kampanye Pemilu Damai 2024. Untuk itu, Menkominfo menekankan tiga langkah dalam mencegah penyebaran hoaks.

“Pertama, jangan langsung menyebarkan informasi yang diterima. Kedua, periksa kebenaran informasi yang kita terima dengan memeriksa sumber informasi resmi. Ketiga, pelajari dulu apakah pesan atau informasi tersebut akan bermanfaat jika disebarkan,” ungkapnya dalam keterangan tertulis pada Selasa, 14 November 2023.

Lebih lanjut, Menteri Budi Arie mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan suatu informasi meskipun informasinya benar.

“Jika informasinya benar namun tidak bermanfaat atau bahkan berpotensi menimbulkan perpecahan, maka jangan disebarkan,” tambahnya.

Hal tersebut disampaikan saat menyampaikan Keynote Speech Seminar Netralitas ASN dan Antisipasi Hoaks Pemilu Tribun Sumsel, secara daring dari Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat pada Selasa, 14 November 2023.

BACA JUGA:Megawati Ingatkan Pemilu Rawan Dicurangi

 

BACA JUGA:Apresiasi Ulama untuk Polres Probolinggo, Gelar Dzikir dan Salawat Demi Pemilu 2024 Damai

Menteri Budi Arie menyampaikan bahwa pencegahan hoaks merupakan bagian dalam menciptakan pesta demokrasi lima tahunan yang berkualitas.

“Ingat rekan – rekan semua, Pemilu 2024 adalah agenda kita semua. Agar penyelenggaraannya bisa kita rayakan bersama, maka dibutuhkan kontribusi dari semua pihak untuk menjaga kualitas pelaksanaannya,” tandasnya.

Isu Hoaks Terkait Pemilu 2024 Semakin Meningkat

Sebagai informasi, Menteri Kominfo memaparkan data terbaru terkait isu hoaks yang berkaitan dengan Pemilu 2024.

Terdapat 117 isu hoaks yang tersebar di berbagai platform media sejak Januari 2022 berdasarkan hasil identifikasi dari Tim AIS Kementerian Kominfo.

BACA JUGA:Deklarasi Pemilu Damai 2024 Polres Lamongan Pastikan Wilayah Lamongan Aman Kondusif

 

BACA JUGA:Kapolres Tulungagung: Deklarasi Pemilu Damai, TNI dan POLRI akan Jaga Netralitas

“Persebaran hoaks di ruang digital juga menjadi tantangan dalam penyelenggaraan pemilu 2024. Sepanjang Januari 2022 hingga 12 November 2023 saja, Kementerian Kominfo telah mengidentifikasi 117 isu hoaks mengenai Pemilu yang ditemukan pada berbagai platform digital,” tuturnya.

Sebelumnya, Kementerian Kominfo pernah merilis data statistik penanganan hoaks terkait Pemilu 2024 pada Jumat, 27 Oktober 2023. Selama periode 19 Januari 2022 – 27 Oktober 2023, terdapat 101 isu hoaks terkait Pemilu 2024.

Artinya, terdapat peningkatan sebanyak 16 isu hoaks terkait Pemilu 2024 dari 27 Oktober 2023 hingga 12 November 2023.


Data statistik penanganan sebaran isu hoaks Pemilu 2024 periode 19 Januari 2022 – 27 Oktober 2023. Terdapat peningkatan sebanyak 16 isu hoaks terkait Pemilu 2024 dari 27 Oktober 2023 hingga 12 November 2023. -Kominfo-

Dalam keterangan tertulis pada Jumat, 27 Oktober 2023, Menteri Budi Arie menyampaikan bahwa sumber informasi hoaks banyak yang berasal dari media sosial.

“Catatan kami menunjukkan penyebaran hoaks dan disinformasi terkait pemilu paling banyak ditemukan di platform Facebook yang Meta kelola. Saat ini kami telah mengajukan take down 454 konten kepada pihak Meta,” ujarnya.

Berdasarkan data tersebut, Menkominfo menyatakan bahwa kondisi tersebut harus menjadi perhatian bersama. Menteri Budi Arie mengkhawatirkan bahwa keberadaan informasi hoaks dapat menurunkan kualitas demokrasi dan berpotensi memecah belah bangsa.

"Sebagai salah satu bentuk information disorder, akibatnya Pemilu yang seharusnya menjadi pesta demokrasi dapat terkikis integritasnya serta menimbulkan distrust (ketidakpercayaan) antarwarga," tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kominfo