KDRT Dokter Qory

KDRT Dokter Qory

Ilustrasi dr Qory. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

BACA JUGA: KDRT di Depok Ini Mirip Adegan Film

Kepada Saryuni, Qory kali pertama mengatakan akan lapor polisi setelah merenung tiga hari di kantor P2TP2A. ”Dia pikir-pikir, akhirnya diputuskan lapor polisi,” ujar Saryuni yang mendampingi saat melapor polisi.

Saryuni: ”Dia (Qory) menyatakan sudah tidak kuat berumah tangga dengan suami selama dua belas tahun ini. Dia katakan, setelah lapor polisi, terus udahan (bercerai) dengan suami. Mungkin, kalau suami dipenjara terus mereka tetap suami istri, dokter Qory bakal dibalas lebih kejam lagi.”

Pernyataan Saryuni dari curhatan Qory itu realistis. Jika istri korban KDRT suami sudah lapor polisi, hampir pasti mereka bercerai. Sebab, bagi perempuan, lapor polisi adalah langkah terakhir mengakhiri rumah tangga.

BACA JUGA: Talak Satu Billar, Kasus KDRT Proses

Qory ketika muda begitu yakin menentukan pilihan pasangan hidup. Mereka teman SMA. Artinya, Qory paham persis watak Willy sejak remaja. Biasanya karakter tak beda jauh setelah dewasa. 

Jika karakter manusia sudah terbentuk sejak anak-anak, karakter belum teruji oleh problem di masa rumah tangga. Problem rumah tangga muncul dari berbagai jurusan. Gencar bertubi-tubi. Butuh pengorbanan luar biasa bagi semua pihak.

Di kasus Qory, puncak KDRT itu terjadi Minggu malam. Tepat di pukul 00.00 masuk Senin. Sedangkan, Senin adalah ulang tahun Willy ke-38. Malam itu Willy nonton film di TV. Mendadak Qory mendekati TV dan mematikannya.

Qory: ”Selamat ulang tahun, Sayang… Aku punya kejutan buat Rama.”

Willy kaget. Bukannya senang, justru marah. Mungkin film yang ditonton sedang seru. Willy memukul Qory dengan tangan. Qory syok. Dia sudah menyiapkan kue ulang tahun, malah ditonjok. Toh, pencari nafkah keluarga itu Qory sebagai dokter. Willy pengangguran, penjaga anak-anak.

KDRT selesai, mereka tidur. Esoknya, KDRT itu berlanjut. Kali ini lebih dahsyat. Diinjak-injak. Sampai Qory cari perlindungan ke kantor P2TP2A. Sampai polisi memamerkan barang bukti, dua pisau dapur besar bergagang hijau di acara gelar perkara. Pisau itu, kata polisi, sudah ditempelkan Willy di punggung Qory.

Jadi, pasangan disikapi baik belum tentu beraksi baik pula. Bergantung latar belakang aneka kejadian sebelumnya. Bertumpuk-tumpuk. Bertahun-tahun. Yang cuma diketahui pasangan itu sendiri. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: