Empat Faktor Penyebab Parkinson dan Risiko Gangguan Neurodegeneratif
Ketahui seluk beluk penyakit parkinson. Ilustrasi tubuh yang terkena penyakit parkinson. -@medonations-
Tapi ada pula beberapa efek samping obat yang membuat peminumnya dapat mengalami gejala mirip parkinson tapi bukan parkinson.
Beberapa obat yang dapat menimbulkan gejala penyakit mirip Parkinson, dan dapat memicu penyakit itu, antara lain antipsikotik yakni seperti fluphenazine, pimozide, haloperidol, dan perphenazine.
Ada juga obat antimual, termasuk klorpromazin, droperidol, dan promethazine, dan obat yang mengatasi gangguan gerak hiperkinetik, seperti tetrabenazine, deutetrabenazine, dan valbenazine.
Perlu diingat, obat-obatan tersebut dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan parkinson, tapi bukan parkinson. Obat-obatan itu tidak secara langsung bisa disebut sebagai penyebab penyakit itu sendiri.
Dan jika muncul gejala yang mirip parkinson tapi bukan parkinson, gejala tersebut akan hilang dalam beberapa jam atau beberapa hari setelah seseorang berhenti mengonsumsinya. Seperti dilansir Parkinson's Disease Society.
Ketahui seluk beluk penyakit Parkinson. Gambar deskripsi tentang pengidap penyakit Parkinson.-@nursingnextlife-Instagram
Dalam beberapa kasus, jika gejala parkinson tidak hilang setelah seseorang berhenti mengonsumsi obat, maka orang tersebut bisa jadi benar-benar menderita parkinson. Maka, diagnosis harus segera dilakukan.
Para peneliti tidak berpikir bahwa obat tersebut adalah penyebab parkinson dalam kasus-kasus tersebut. Namun, ketika tingkat dopamin orang-orang itu sudah habis, maka efeknya akan menimbulkan parkinson.
Penelitian mengenai penyebab penyakit parkinson terus berkembang.
Jika Anda mengalami gejala parkinson, seperti tangan gemetar, gerakan melambat, mengalami masalah keseimbangan, atau gangguan berbicara, konsultasikan dengan dokter untuk mendiagnosis kondisi tersebut. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: