Menyelami Godaan Abadi Manusia: Harta, Tahta, Asmara
Keinginan menguasai harta benda berkelindan dalam hasrat manusiawi lainnya yakni berkuasa (will to power). Kedua hasrat duniawi ini menjadi naluri purba manusia yang selalu berjalan beriringan. --
Hasrat manusia berkuasa seolah berorientasi pada uang, kesohoran, kekuasaan, dan status. Hasrat atas keempatnya tidak terbatas. Kian diperoleh kian selalu merasa kurang.
BACA JUGA: Ziryab, si Burung Hitam Pencipta Gaya Hidup Modern
Keterjebakan pada kesuksesan imajiner ini sering menjadi referensi bagi banyak orang. Bahkan kadang kala pertanyaan tentang kesuksesan yang diajukan terhadap seseorang selalu pada ukuran-ukuran material tersebut.
Sebagai catatan akhir, pitutur luhur yang kita sering memberikan nasihat: Bandha iku perlu, nanging aja umuk. Drajat lan pangkat iku perlu nanging aja dipamer-pamerke. Amarga bisa mlesedake awak dewe (Dwikora Tjamiko, 2019).
Bahwa harta benda itu diperlukan, tapi bukan untuk diunggulkan, pangkat dan derajat itu diperlukan tapi tidak untuk disombongkan karena dapat menjerumuskan kita. (*)
Oleh Listiyono Santoso: Pengajar ilmu filsafat, Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: