Angka Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Kemenkes Akan Sebarkan Nyamuk Wolbachia di 5 Kota

Angka Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Kemenkes Akan Sebarkan Nyamuk Wolbachia di 5 Kota

Berbagai pertanyaan muncul apa itu nyamuk Wolbachia bikinan Bill Gates pembasmi DBD atau penyakit Demam Berdarah Dengue. -Yayasan Tahija-

HARIAN DISWAY- Kementerian Kesehatan melaporkan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia masih terbilang tinggi dan menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia hingga saat ini.

Melansir laman Kementerian Kesehatan, ada 76.449 kasus DBD yang dilaporkan dengan 571 kasus kematian mulai dari Januari hingga November di tahun 2023. Meskipun kasus di tahun ini dilaporkan menurun dibandingkan tahun 2022 yang tercatat 143.300 kasus dengan 1.236 kematian.

Sayangnya, kasus kematian paling banyak didominasi terjadi pada pada kelompok anak-anak, mulai dari usia 5 hingga 14 tahun.

Pada September 2023 lalu, Kemenkes meluncurkan proyek Wolbachia sebagai strategi untuk memerangi penyebaran virus dengue yang dibawa oleh vektor nyamuk aedes aegypti.

Strategi wolbachia meliputi penetasan telur-telur larva yang sudah dinjeksi dengan bakteri wolbachia. Bakteri ini dipercaya mampu menekan penyebaran virus dengue. 

BACA JUGA: Rekomendasi dari WHO, Wolbachia Aman Digunakan untuk Jangka Panjang

Strategi baru ini diharapkan mampu mempercepat target eliminasi DBD pada tahun 2030.

Bakteri wolbachia adalah mikroorganisme alami yang banyak ditemukan pada 60 persen serangga. Bakteri wolbachia dimasukkan ke dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti sehingga menghasilkan telur nyamuk ber-wolbachia

Dengan begitu, populasi nyamuk wolbachia kian meningkat dan mengalahkan populasi nyamuk Aedes aegypti.

Apabila nyamuk wolbachia menggigit manusia, virus dengue takkan masuk ke dalam tubuh manusia karena wolbachia menghambat perkembangan virus dengue.

BACA JUGA: Cegah DBD Pakai Metode Wolbachia: Perangi Nyamuk dengan Nyamuk

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu menegaskan bahwa penyebaran nyamuk ber-wolbachia dipastikan aman karena telah melalui proses penelitian yang cukup panjang dengan turut melibatkan banyak ahli.

“Penerapan teknologi nyamuk ber-wolbachia sudah melalui kajian dan analisis risiko dan hasilnya bagus. Wolbachia sudah diujicobakan di Yogyakarta sekitar 5-6 tahun lalu dan hasilnya sangat menggembirakan,” kata Dirjen Maxi dalam temu media bertajuk “Mengatasi DBD Dengan Wolbachia” pada 24 November.

Mengingat hasil yang luar biasa di Yogyakarta, Kemenkes berencana menyebarkan nyamuk Wolbachia di 5 kota selanjutnya yaitu Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, dan Kupang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: sehatnegeriku.kemkes.go.id