Anak-Anak Palestina di Gaza: Mama, Apakah Kami Akan Mati?

Anak-Anak Palestina di Gaza: Mama, Apakah Kami Akan Mati?

Suhair Anastas saat menceritakan kisah kehidupannya selama di Gaza. Dia menjadi salah satu warga Palestina yang mendapatkan kesempatan untuk bertemu Paus Fransiskus pada Rabu, 22 November 2023. -Vatikan News-

Akibatnya, Anastas harus berjalan kaki menuju perbatasan Rafah. Selama menempuh perjalanan, mereka berada di situasi yang menakutkan, yaitu terjadi baku tembak dan pemboman di sekitarnya.

“Dan semua orang selalu takut. Anda tidak diperbolehkan melihat ke belakang. Anda terus berjalan sambil mengangkat tangan Anda dengan bendera putih. Bagi anak-anak, itu menakutkan,” tambahnya.

BACA JUGA:Direktur RS Al Shifa Masih Ditahan, WHO Ancam Israel Wajib Patuhi HAM dan Hukum yang Berlaku Selama Perang!

Suhair Anastas menggambarkan situasi yang menyedihkan selama perjalanan menuju perbatasan Rafah.

“Anak berusia tujuh tahun yang bersama kami, setiap menit dia berkata, ‘Mama, apakah kami akan mati?’ Itu adalah pengalaman yang sangat menyedihkan,” ungkap Anastas.

Setelah keluar dari Gaza, mereka merasa senang, tetapi mereka juga merasakan kehampaan hidup. Mereka tidak memiliki banyak rencana dan kebutuhan yang dapat mendukung kehidupannya.

“Saya rasa tidak ada seorang pun yang bisa memberi tahu Anda bahwa kami mempunyai rencana untuk masa depan setelah apa yang telah kami lalui,” ceritanya.

BACA JUGA:Biografi Mahmoud Darwish, Penyair Palestina yang Berhasil Jadi Mimpi Buruk Israel

“Anda tidak bisa benar-benar memahami apa yang terjadi, jadi sangat sulit mengatakan, 'Saya menginginkan ini,'” tambah warga Palestina ini.

Suhair Anastas berharap semua orang memiliki kehidupan dan pendidikan terbaik untuk anak-anak mereka.

“Saya berharap bisa kembali ke rumah kami dan tinggal di sana, saya memimpikan kehidupan yang aman,” harapnya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: vatikan news