Perpanjangan Gencatan Senjata Hamas-Israel Masih Dirundingkan, Ada Dugaan Diperpanjang Lima Hari
Orang-orang bereaksi setelah pembebasan tahanan Palestina di Ramallah, Tepi Barat pada Selasa, 28 November 2023. Perpanjangan gencatan senjata masih belum disepakati seiring mendekati waktu berakhirnya gencatan senjata pada Kamis, 30 November waktu setemp-Ammar Awad-Reuters
HARIAN DISWAY - Kesepakatan perpanjangan gencatan senjata perang Hamas-Israel masih belum tercapai seiring mendekati berakhirnya tenggat waktu yang dijadwal Kamis, 30 November 2023 pagi waktu setempat.
Dua pejabat Palestina mengatakan bahwa pembicaraan terkait perpanjangan gencatan senjata masih terus berlangsung, dilansir dari Reuters pada Rabu, 29 November 2023.
Osama Hamdan, seorang pejabat senior Hamas di Lebanon, mengatakan bahwa upaya untuk memperpanjang gencatan senjata masih “belum matang, dan apa yang telah disajikan sejauh ini tidak layak dipelajari."
Dikabarkan dari Al Jazeera bahwa terdapat "kebocoran yang keluar bahwa ada negosiasi antara Israel dan Hamas untuk membebaskan tawanan tambahan dan memperpanjang gencatan senjata," selama lima hari.
Jika kesepakatan perpanjangan gencatan senjata lima hari tersebut berhasil, terdapat lima kategori sandera yang dapat dibebaskan.
"Tawanan Israel; pria lanjut usia yang terlalu tua untuk menjadi cadangan; tentara wanita; tentara cadangan; dan kemudian mayat orang Israel yang dibunuh sebelum atau selama penawanan," kata Imran Khan dilansir dari Al Jazeera.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menyampaikan di Brussels bahwa selama kunjungannya dalam beberapa hari ke depan, ia berkomitmen untuk bekerja sama dengan Israel dalam melihat perkembangan perpanjangan gencatan senjata yang sedang berlangsung.
BACA JUGA:Nyaris Bikin 41 Nyawa Melayang, India Tetap Lanjutkan Proyek Kontroversial Terowongan Silkyara
Seorang pejabat Israel sebelumnya menyatakan bahwa kemungkinan perpanjangan gencatan senjata tampaknya tidak mungkin terjadi tanpa adanya komitmen untuk membebaskan semua wanita dan anak-anak yang menjadi sandera.
Pejabat Israel itu menambahkan bahwa Israel meyakini Hamas masih menahan sejumlah besar perempuan dan anak-anak, menjadi faktor penentu apakah gencatan senjata akan diperpanjang selama dua hingga tiga hari ke depan.
BACA JUGA:Serangan Israel Menggempur 3 Kota di Tepi Barat, Rumah Sakit di Jenin Diblokir
Sejauh ini Hamas telah membebaskan lebih dari 70 wanita dan anak-anak Israel sejak kesepakatan gencatan senjata berlangsung. Mereka juga membebaskan orang dengan kewarganegaraan asing.
Pembebasan terakhir adalah 10 warga negara Israel, 4 warga negara Thailand, dan 2 warga negara Rusia—yang juga memiliki kewarganegaraan Israel—pada Rabu, 29 November 2023 malam, dilansir dari AP News.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber