Pasrah Dikelilingi Tank Israel, Jurnalis UNRWA Motaz Azaiza Ungkap Kondisi Terkini Warga Gaza

Pasrah Dikelilingi Tank Israel, Jurnalis UNRWA Motaz Azaiza Ungkap Kondisi Terkini Warga Gaza

Jurnalis UNRWA asal Palestina Motaz Azaiza mengungkapkan bahwa kini warga Gaza tengah bertahan hidup dari serangan brutal tentara Israel pasca berakhirnya periode gencatan senjata peperangan antara Pejuang Palestina dan Zionis Israel pada 3 Des-Instagram @motaz_azaiza-

HARIAN DISWAY - Jurnalis UNRWA asal Palestina Motaz Azaiza mengungkapkan kondisi terkini warga Gaza pasca berakhirnya periode gencatan senjata di tengah peperangan antara Pejuang Palestina dan Zionis Israel pada 3 Desember 2023.

Motaz menyebut bahwa kini ia dan seluruh warga Gaza tengah bertahan mati-matian dari gempuran bom dan serangan tentara IDF.

“Kita (Motaz dan seluruh warga Gaza, Red) sekarang benar-benar terkepung. Kita tidak bisa bergerak ke Gaza Utara ataupun ke Gaza Selatan, karena tank-tank Israel mengelilingi Gaza Tengah,” ujar Motaz melalui akun sosial medianya.

Jurnalis UNRWA tersebut merasa geram pada seluruh para pemimpin dunia dan PBB yang hingga kini masih belum melakukan tindakan apapun untuk menghentikan Israel melakukan pembantaian terhadap warga sipil di Gaza. 

Melalui laman instagramnya, Motaz mengabadikan momen dimana ia dan seluruh warga sipil lainnya yang berada di timur wilayah Khan Younis, Gaza Selatan mendapatkan selebaran dari IDF pada 2 Desember 2023.

BACA JUGA:Gencatan Senjata Baru Berakhir, Israel Nekat Langsung Gempur Gaza Lagi


Jurnalis UNRWA Motaz Azaiza menerima selebaran dari Tentara IDF untuk meninggalkan kawasan timur Khan Younis menuju perbatasan Rafah, sebelum kawasan Rafah di bom beberapa jam setelahnya hingga menewaskan hampir 200 orang pada 2 Desember 2023 -Instagram @motaz_azaiza-

Selebaran tersebut berisi peringatan evakuasi bagi seluruh warga sipil, untuk meninggalkan kawasan Khan Younis dan menuju ke Selatan, Perbatasan Rafah.

Ironisnya, hanya dalam jangka waktu beberapa jam, tentara IDF malah dengan sengaja mengebom Perbatasan Rafah. Hingga membuat lebih dari 200 warga sipil yang baru beranjak untuk pindah ke Rafah tewas.

Kini, tidak ada satupun tempat yang aman di Gaza bagi para warga sipil. Mereka tidak tahu lagi kemana harus pergi dan menemukan tempat yang aman untuk mengungsi dari serangan bom Israel.

Rumah sakit, masjid, sekolah, dan fasilitas-fasilitas umum yang ada di Khan Younis dan Perbatasan Rafah telah hancur dan berhenti beroperasi total setelah di bom Israel habis-habisan.


Jurnalis UNRWA Motaz Azaiza menerima selebaran dari Tentara IDF untuk meninggalkan kawasan timur Khan Younis menuju perbatasan Rafah, sebelum kawasan Rafah di bom beberapa jam setelahnya hingga menewaskan 200 orang pada 2 Desember 2023 -Instagram @motaz_azaiza-

Motaz bahkan dengan sarkasnya mengatakan bahwa apa yang terjadi di Gaza saat ini merupakan kejahatan genosida terbuka yang jadi tontonan oleh seluruh masyarakat dunia. 

“Demi Allah, selama ini saya sudah mempertaruhkan nyawa saya untuk menyampaikan berita yang ada disini (Gaza, Red) dan berusaha menyelamatkan negara saya. Tapi, sekarang semuanya sudah cukup. Sekarang waktunya kami untuk bertahan hidup di tengah gempuran Israel,” tulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: