AS Tuduh Hamas Jadi Penyebab Berhentinya Gencatan Senjata, Hamas Beberkan Bukti Israel Pelaku Sebenarnya

AS Tuduh Hamas Jadi Penyebab Berhentinya Gencatan Senjata, Hamas Beberkan Bukti Israel Pelaku Sebenarnya

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menyatakan bahwa berakhirnya periode gencatan senjata adalah murni kesalahan Hamas pada 5 Desember 2023. Hamas langsung membantah dan menunjukkan bukti bahwa Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant yang telah le-The White House-

HARIAN DISWAY - Amerika Serikat menuduh Hamas sebagai penyebab berhentinya gencatan senjata selama seminggu di Gaza pada 5 Desember 2023. 

Penasehat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengklaim bahwa kegagalan gencatan senjata di Gaza adalah kesalahan Hamas.

Menurutnya, Pasukan Pejuang Hamas telah melanggar kesepakatan dengan tidak melepaskan beberapa tawanan wanita sesuai daftar nama sandera yang akan dibebaskan. 

BACA JUGA:Gencatan Senjata Berakhir, Hamas Kembali Luncurkan Roket ke Israel, Sebut Netanyahu Tak Akan Menang

“Berakhirnya gencatan senjata selama seminggu di Gaza itu adalah karena Hamas sendiri. Mereka (Hamas, Red) menolak untuk melepaskan beberapa wanita yang masuk daftar pembebasan tawanan,” ujar Sullivan dalam press conference harian di The White House

Dengan percaya dirinya, penasehat Biden tersebut juga juga mengatakan bahwa AS terus berkomunikasi dengan pihak mediator lainnya seperti Qatar dan Mesir untuk menemukan solusi gencatan senjata yang baru. 

Pernyataan Sullivan seakan-akan menjelaskan bahwa AS menginginkan perdamaian di Gaza. Namun, itu semua berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada. 

BACA JUGA:Israel Mulai Merusak Gaza Selatan, Rumah Sakit Nasser Dihujani Bom


Pemerintahan Biden terus lanjut mendukung Zionis Israel untuk melakukan agresi militer di Gaza Selatan dengan meminimalkan korban warga sipil pada 5 Desember 2023 -Al-Jazeera-

Selama ini AS selalu memihak Netanyahu dan mendukung Israel dari awal untuk melancarkan agresi militer ke Gaza, sejak peperangan antara Israel dan Pasukan Hamas meledak pada 7 Oktober 2023.

Hamas membantah seluruh tuduhan itu dan menyebut bahwa Israel yang lebih dulu melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata, dengan terus melakukan penyerangan terhadap warga sipil pada 27-29 November 2023.

Lebih parahnya, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant juga langsung menandatangani surat berakhirnya gencatan senjata sepihak pada 30 November 2023.

Meskipun kala itu Hamas telah memberikan tawaran lain untuk membebaskan lebih banyak tawanan Israel sebagai gantinya. 

BACA JUGA:Israel Desak WHO untuk Kosongkan Stok Medis di Gudang Gaza Selatan dalam 24 jam, Tedros: Cabut Perintah itu!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: