Zara Terancam Boikot Besar-besaran Gara-Gara Hina Korban Gaza, Kok Bisa?

Zara Terancam Boikot Besar-besaran Gara-Gara Hina Korban Gaza, Kok Bisa?

ZARA terancam boikot besar-besaran gara-gara hina korban Gaza, kok bisa? -Zara-

BACA JUGA:Israel Paksa Warga Palestina Bongkar di Yerusalem, Ini Dalihnya...

Zara bisa saja berkilah bahwa kampanye itu tidak berhubungan dengan pembersihan etnis di Gaza. Namun, di latar belakang foto-foto itu, terdapat sepotong reruntuhan tembok yang bentuknya sangat mirip dengan peta Israel.

"Kita semua sudah pernah melihat foto-foto yang menghancurkan hati tentang tubuh-tubuh tak bernyawa di Gaza… Ini jelas-jelas penghinaan langsung terhadap warga Palestina," tuding Dr Noor Amra and Dr Hina Cheema, influencer asal Uni Emirat Arab.

"Ini bukan kebetulan. Mereka (Zara, Red) tahu betul apa yang mereka lakukan!" imbuh keduanya. Mona Kattan, presiden Huda Beauty, mengomentari unggahan mereka, "Sakit banget."

BACA JUGA:Israel Mulai Bom Tepi Barat, Menlu Palestina Sebut Ada Niatan Pisahkan Tepi Barat dan Jalur Gaza

BACA JUGA:Hebat! Donasi Bonek untuk Palestina Terkumpul Rp 51 Juta dalam Sebulan

Kampanye The Jacket milik Zara Atelier difoto oleh Tim Walker. Dengan arahan artistik dari firma Baron & Baron yang berbasis di Prancis dan AS. Zara sendiri merupakan brand asal Spanyol.

Mendapatkan reaksi yang luar biasa negatif dari publik, Zara bertindak cepat dengan menghapus beberapa foto. Termasuk foto Kristen McMenamy memanggul manekin terbungkus kafan. Namun, yang lainnya masih lengkap. Dan masih menjadi sasaran hujatan netizen.


ZARA terancam boikot besar-besaran gara-gara hina korban Gaza, kok bisa? -Zara-

"Sakit banget kamu!!! Aku akan memboikotmu selamanya. Ini iklan paling tone deaf yang pernah kulihat," tulis seorang user Instagram.

BACA JUGA:Rp 116 Juta untuk Rakyat Palestina dari Yayasan Al Muslim

BACA JUGA:Tak Ingin Kehilangan Sponsor Israel, Elon Musk Putuskan Tarik Dukungan Untuk Palestina

"Memangnya kami tidak bisa lihat peta Israel-Palestina di foto itu?" komentar yang lain.

"Nggak ada hati, nggak ada otak, nggak punya malu. Kamu kuboikot!" Netizen lain menulis.

Ada juga yang begitu penasaran bagaimana sebuah perusahaan global secara terang-terangan membuat kampanye yang merugikan diri sendiri. Meski mendukung Israel, biasanya perusahaan bersikap moderat untuk menghindari kerugian akibat perang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber