Pembangunan Underpass Joyoboyo-KBS Molor Setahun
Suasana TIJ Joyoboyo yang terletak di Jalan Joyoboyo pada Selasa, 12 Desember 2023.-Muchamad Ma'ruf Zaky-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kemacetan di sekitar Kebun Binatang Surabaya (KBS) dipastikan bakal terus terjadi. Terutama di jam-jam sibuk. Sebab, rencana pembangunan underpass Joyoboyo-KBS baru bisa dimulai 2025.
Proyek yang disusun semasa era Wali Kota Tri Rismaharini itu harus ditunda. Alasannya: waktu sudah mepet. Wali Kota Eri mengatakan, lelangnya akan dilakukan kembali di awal 2024.
“Kemarin sudah lelang tidak ada yang menang, karena mungkin harganya, waktu itu naik-naiknya harga, jadi orang mau menawar takut rugi. Semoga Januari kita lelang akan selesai,” katanya, Rabu, 13 Desember 2023.
Pembangunan terowongan bawah tanah penghubung Joyoboyo ke KBS ini akan ditaksir menghabiskan anggaran sebesar Rp 25 miliar. Proyek tersebut sekaligus menjadi solusi dari persoalan lahan parkir liar kawasan KBS. Sehingga, semua parkir akan ditempatkan di Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ).
BACA JUGA:Kendalikan Harga Sembako, Pemkot Surabaya Dirikan Warung TPID di Lima Pasar
BACA JUGA:Pemkot Surabaya Godok Tarif Angkutan Umum Listrik
Sebelumnya, terowongan bawah tanah tersebut ditarget rampung akhir 2023. Pengerjaannya butuh waktu lima bulan. Sayang, hingga akhir tahun tak ada pengerjaan apapun.
“Terowongan atau underpass ini belum. Skala prioritasnya tahun 2025,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Tundjung Iswandaru saat dihubungi. Sebab, belum ada alokasi anggaran untuk tahun depan. MAsih fokus untuk proyek penanganan banjir dan lain-lain.
Namun, kata Tundjung, desain terowongan tersebut sudah jadi, panjang terowongan sekitar 150 meter. Ini bisa jadi solusi pemecah kemacetan di titik tersebut. Terutama karena adanya penyeberangan para pengunjung dari parkiran TIJ ke KBS.
Seperti diketahui, rencana pembangunan terowongan tersebut sudah diwacanakan sejak 2020. Bahkan lelang berlangsung pada Agustus lalu. Tetapi, tertunda karena waktu mepet akhir tahun.
BACA JUGA:Tekan Inflasi, Pemkot Surabaya Gelontorkan 10 Ton Beras lewat Pasar Murah
BACA JUGA:Pemkot Surabaya Gandeng Stikosa AWS Penguatan Kualitas Komunikasi Publik
Sementara itu, Pemkot Surabaya juga tengah menyiapkan solusi kemacetan di Bundaran Dolog atau Taman Pelangi. Studi kelayakan pun rampung. Hasilnya, titik kemacetan di situ akan diselesaikan dengan pembangunan flyover alias jembatan layang.
Bahkan saat ini sudah masuk tahap detail engineering design (DED). Yakni merencanakan dan merancang bangunan untuk menghasilkan gambar teknis secara detail.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: