Akhirnya Pendidikan Dokter Unair Hadir di Banyuwangi
ASESMEN Lapangan Prodi S-1 Kedokteran Unair di Banyuwangi-Humas Unair-
SELAIN pariwisata, Bupati Banyuwangi Azwar Anas kala itu giat memajukan daerahnya melalui pendidikan tinggi. Anas berargumen, suatu daerah bakal lebih cepat maju jika ada perguruan tinggi negeri (PTN). Singkat kata, pada 2014 hadir pendidikan tinggi bermutu di Banyuwangi dengan dibukanya PTN terkemuka dari Surabaya, yakni Universitas Airlangga (Unair).
Berdasar Surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 276/E2/DT/2014, pemerintah memberikan mandat kepada Unair untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi di Banyuwangi.
Saat itu Unair di Banyuwangi tersebut dinamakan Program Studi di Luar Domisili (PDD). Selain mandat pemerintah pusat, PDD Unair merupakan program kerja sama dengan Pemkab Banyuwangi sesuai Nota Kesepakatan No 21 Tahun 2014 dan No 1111 Tahun 2014.
BACA JUGA: Unair Bersholawat untuk Kedamaian
Tujuan pembukaan PDD Unair di Banyuwangi ialah memperluas akses pendidikan tinggi bermutu dan lebih merata. Di samping itu, Unair hadir untuk menjawab kebutuhan sumber daya manusia (SDM) bermutu di Banyuwangi dan wilayah sekitar, khususnya dalam penyediaan tenaga kesehatan (nakes).
Sebab itu, berdasar Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 274/E/O/2014 tentang Izin Penyelenggaraan PDD Unair, pemerintah memberikan izin operasional penyelenggaraan PDD di Banyuwangi untuk empat program studi (prodi) sarjana (S-1). Yakni, prodi S-1 kesehatan masyarakat. Pun, dibuka prodi S-1 akuntansi, budi daya perairan, dan kedokteran hewan.
Karena fokus penyediaan nakes, Pemkab Banyuwangi berhasrat agar Unair membuka pula fakultas kedokteran umum (FKU). Namun, pembukaan FKU butuh persiapan matang serta pengadaan fasilitas berupa sarana dan prasarana sesuai standar. Karena itu, keinginan Pemkab Banyuwangi sementara tertunda.
BACA JUGA: WOW! Unair Borong 10 Penghargaan Anugerah Diktiristek 2023
Dengan adanya Permenristekdikti 1 Tahun 2017, nomenklatur PDD berubah menjadi Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU). PSDKU Unair Banyuwangi kian berkembang dengan bertambahnya gedung baru untuk perkuliahan serta pelayanan akademik dan nonakademik. Jumlah peminat makin bertambah.
Kemudian, pada 29 Desember 2021 PSDKU berubah menjadi Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) sesuai Surat Keputusan Majelis Wali Amanat (MWA) Unair Nomor 6/2021.
Misi SIKIA adalah mengelola pembelajaran lebih profesional, mandiri, agile, dan terus lebih baik untuk bidang akademik maupun nonakademik. Misi lainnya adalah membangun jalinan relasi dan kolaborasi lebih kokoh dan akrab dengan Pemkab Banyuwangi.
BACA JUGA: Pusat Halal Unair Bantu 4.563 UMKM Sertifikasi Produk
Dengan entitas akademik berformat ”sekolah”, SIKIA sebagai unsur pelaksana akademik setara fakultas sebagai penyelenggara dan pengelola pendidikan akademik pada bidang keilmuan tertentu. Format itu sesuai Statuta Unair yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 30 Tahun 2014.
Entitas SIKIA mengelola tiga prodi S-1, yakni akuakultur (sebelumnya budi daya perairan), kedokteran hewan, dan kesehatan masyarakat. Pengelolaan prodi S-1 akuntansi dikembalikan ke kampus utama di Surabaya dan tak dibuka lagi di Banyuwangi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: