Diungkit tentang Urgensi Pengadaan Alat Perang, TKN Prabowo Gibran Jelaskan Logika Pertahanan
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Budiman Sudjatmiko.--
HARIAN DISWAY - Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Budiman Sudjatmiko menanggapi pernyataan dari Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar yang mempertanyakan urgensi pengadaan alat perang. Menurut Budiman, Muhaimin Iskandar belum memahami logika pertahanan.
“Mungkin beliau belum memahami konsep logika pertahanan dan situasi geopolitik dunia. Membeli alat perang atau Alutista itu bukan untuk melakukan perang besok. Namun untuk mencegah perang dan mencegah negara kita diserang.” kata Budiman kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 3 Januari 2024.
Logika pertahanan ini, tegas Budiman, perlu dipahami oleh pemimpin karena pertahanan adalah hal yang vital agar kedaulatan bangsa terpelihara.
“Jika kita baru beli alat perang saat besok mau perang, alat perangnya akan terlambat. Baru datang setelah sebagian tanah air kita sudah diduduki tentara negara lain. Sebagian tentara kita sudah tewas karena tak memiliki alat tempur. Dan korban sipil sudah banyak,” jelas Budiman.
BACA JUGA:Prabowo-Gibran Butuh Tambahan 7 Persen untuk Satu Putaran
BACA JUGA:Komunitas Cosplay Jabar Gabung Gaspoll Bro Siang Menangkan Prabowo-Gibran
Sistem pertahanan ini, lanjut Budiman, menjadi perhatian penuh dari Pasangan Prabowo Gibran. Pemantapan sistem pertahanan merupakan salah satu program yang ada di Astacita Prabowo Gibran ke-2.
“Di Astacita kedua, kita bicara tentang jumlah anggaran pertahanan. Melanjutkan kebijakan Pak Jokowi yang ingin memperkuat pertahanan Indonesia. Termasuk dalam konteks pencegahan dalam poin 6, memperkuat sistem deteksi dini serta memperkuat teknologi informasi dan memperkuat pertahanan cyber,” urai Budiman.
Terkait dengan pernyataan yang membandingkan alat perang dengan alat pertanian, menurut Budiman itu juga adalah hal yang berbeda untuk dibandingkan.
“Alat perang dan alat pertanian keduanya penting. Untuk pertanian, Prabowo Gibran juga memiliki program modernisasi bisnis pertanian, mekanisasi pertanian, serta lumbung pangan untuk swasembada. Ini dua hal yang berbeda. Jadi jangan dibandingkan, pilih alat perang atau alat pertanian,” jelas Budiman.
BACA JUGA:Ridwan Kamil Kembali Buat Prabowo Kuasai Jabar
BACA JUGA:TKN Prabowo Gibran Tegaskan Makan Siang Gratis Sudah Terbukti di Level Internasional
Sebelumnya, Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar di depan para petani di Soreang menyampaikan keheranannya dengan kondisi negara yang lebih memilih berutang membeli alat perang ketimbang alat pertanian.
"Kita nggak perang, kenapa kebanyakan utang beli alat perang? Lebih baik utang untuk beli alat pertanian. Buat apa kita utang ratusan triliun tapi tidak untuk sesuatu yang nyatanya tak dibutuhkan? Nyatanya kita butuh pangan," kata Cak Imin. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: