Tanggapi Pernyataan Cak Imin Terkait Khofifah, Nusron Wahid: Tidak Boleh Menilai Ke-NU-an Seseorang

Tanggapi Pernyataan Cak Imin Terkait Khofifah, Nusron Wahid: Tidak Boleh Menilai Ke-NU-an Seseorang

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang menyatakan bergabung dengan TKN Prabowo-Gibran.-Humas Pemprov Jatim-

HARIAN DISWAY - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Nusron Wahid menegaskan jemaah Nahdlatul Ulama (NU) meyakini Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai nahdliyin sejati.

Hal tersebut diungkap oleh Nusron saat merespons calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau yang kerap disapa Cak Imin saat meragukan ke-NU-an kader partai PKB tersebut.

"Umat NU mengakui kalau Ibu Khofifah itu NU tulen dan selalu bersama umat," ujar Nusron di Jakarta, Selasa,16 Desember 2023. 

BACA JUGA:Dulu Dukung Ganjar, Ini Alasan Abah Lala Beralih Dukung Prabowo

Lebih lanjut, Nusron wahid menyayangkan tindakan Cak Imin. Menurutnya, tidak ada pihak yang berhak mengklaim ke-NU-an seseorang.

"Tidak boleh ada orang yang berhak mengklaim dirinya paling NU, meski yang bersangkutan adalah dzurriyyat (keturunan) pendiri NU," sambungnya. 

Nusron mengingatkan NU bukanlah milik satu golongan tertentu, melainkan NU adalah jam'iyyah ijtimaiyyah diniyyah (organisasi sosial keagamaan) yang berhaluan ahlussunnah wal jamaah.

BACA JUGA:Media Asing Sebut Khofifah Sosok Penentu Kemenangan Pilpres 2024

Ia juga menegaskan bahwa kehadiran NU di Indonesia bersifat inklusif, bukan eksklusif. Sehingga, tidak membeda-bedakan siapa yang ingin menjadi bagian dari NU.

"Siapapun bisa menjadi NU asal setuju dan menjalankan misi Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyyah," tutur Nusron.

Selain itu, Nusron menyebut tidak masuk akal bila perbedaan pilihan politik membuyarkan hakikat NU tersebut.

BACA JUGA:Aksi Blusukan Gibran Disambut Baik Oleh Warga Warakas

Menurutnya, pendapat yang dilontarkan Muhaimin cenderung kolot dan sudah tidak relevan.

"Masak hanya karena beda pilihan politik dianggap tidak NU? Ini kolot dan kuno," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: