Komitmen Prabowo-Gibran Perbaiki Kesejahteraan Petani Desa

Komitmen Prabowo-Gibran Perbaiki Kesejahteraan Petani Desa

Budiman Sudjatmiko.--

HARIAN DISWAY - Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Budiman Sudjatmiko menyampaikan komitmen dan tekad pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat desa. Terutama petani melalui pemberdayaan pertanian yang lebih berwawasan industri. 

“Masyarakat desa bisa jadi pengelola industri pertanian. Perjuangan Prabowo Gibran adalah mengubah masyarakat desa yang agraris menjadi masyarakat industri pertanian, yang dikelola oleh masyarakat desa itu sendiri," papar Budisatrio kepada awak media pada Kamis, 18 Januari 2024.

Budiman menilai, pola pertanian yang masyarakat desa saat ini masih belum memenuhi kebutuhan pangan yang diikuti pertumbuhan penduduk Indonesia. Khususnya di tingkat desa yang masih sangat agraris. Sehingga hasilnya hanya bisa digunakan untuk kebutuhan pribadi. 

BACA JUGA:Strategi Prabowo dan Gibran Kejar Target Net Zero Emission

Di samping itu, isu kekurangan lahan panen masih menjadi momok terbesar bagi para petani. Hal inilah yang menyebabkan Indonesia belum bisa lepas dari impor bahan pangan. 

Oleh karena itu, kesadaran masyarakat terhadap industri pertanian perlu dimasifkan lagi agar menghasilkan hasil yang melimpah. Prabowo-Gibran juga telah menyiapkan strategi industrialisasi pertanian dengan memanfaatkan bantuan teknologi industri pertanian, termasuk teknologi digital.

"Meski lahan yang sedikit hasil intensifikasinya sangat tinggi. Bahkan bisa menjadi eskportir pangan.” ujar Budiman.

BACA JUGA:Riset Buktikan Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Dapat Meningkatkan Kemampuan Akademik Anak

Mantan aktivis 98 itu pun mencontohkan beberapa negara yang sukses melakukan industrialisasi pertanian.

“Di Belanda, Jerman, Jepang, Korea, memiliki lahan pertanian yang lebih kecil dari kita Namun mereka membangun modernisasi sektor pertanian di desa-desa. Diikuti oleh hiliriassi hasil pertanian tersebut, sehingga bisa menjadi eksportir pangan," paparnya. 

Industrialisasi pertanian di tingkat desa dapat dilakukan sendiri oleh masyarakat desa dengan membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) maupun koperasi.

Dengan demikian, pengelolaan tidak dibagi lagi menjadi kecil-kecil. Melainkan, melalui koperasi berskala besar dengan luasan lahan terkonsolidasi secara besar-besaran. Diikuti pula intervensi teknologi pertanian yang dikelola oleh masyarakat desa itu sendiri, sehingga akan memaksimalkan potensi pertanian di pedesaan. 

BACA JUGA:TKD Sulsel: Komunikasi dengan Kubu Prabowo dan Ganjar Menunggu Hasil Pilpres

Pengelolaan lahan bersifat industri seperti ini, lanjut Budiman, akan mampu meningkatkan produksi pertanian menuju swasembada, bahkan melakukan eskpor pangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: