The Other Side of Umrah (9): Bertemu Guru Idola di Tanah Suci

The Other Side of Umrah (9): Bertemu Guru Idola di Tanah Suci

BAGONG Suyanto bersama Pak Budiono sang guru idola.-Dok Pribadi-

BACA JUGA: The Other Side of Umrah (3): Toleransi di Masjid Nabawi

Kami pun kemudian sempat berfoto bersama dengan istrinya. Sayang, kami tidak bisa berbincang lama. Pak Budi baru tiba di Kota Madinah, sementara saya harus meninggalkan Madinah menuju Kota Makkah.

 

Kesejahteraan Guru

Di antara guru-guru yang ada di Indonesia, sosok seperti Pak Budi boleh jadi tidak banyak. Di kota-kota besar, benar bahwa tidak sedikit guru yang berhasil menempuh jenjang S-2, bahkan S-3. 

Namun, jumlah guru SMA yang lulusan luar negeri barangkali hanya bisa dihitung dengan jari, terutama guru di sekolah pinggiran, seperti SMA Kertosono yang notabene hanya merupakan SMA di kota kecil.

BACA JUGA: The Other Side of Umrah (2): Berdoa di Tanah Suci untuk Kolega

Dalam banyak kasus, profesi guru umumnya tidak terlalu banyak menarik perhatian lulusan terbaik dari perguruan tinggi, apalagi lulusan luar negeri. Saya sendiri membayangkan jika guru di tanah air ini seperti Pak Budi, tentu banyak kemajuan akan berhasil kita capai. 

Kualitas para lulusan SMA tentu akan berbeda jika guru yang mengajar memiliki latar belakang pendidikan luar negeri seperti Pak Budi.

Saya bisa memahami jika di tengah jalan Pak Budi ditarik masuk ke dunia birokrasi dan memutuskan untuk meniti karier yang lebih baik di Pemkab Nganjuk. Kesejahteraan guru di tanah air, diakui atau tidak, masih belum terlalu menjanjikan. 

BACA JUGA: The Other Side of Umrah (1): Bersikap Ikhlas Ternyata Tidak Mudah

Bila dibandingkan dengan kesejahteraan ASN di lingkungan pemerintah daerah, kesejahteraan guru masih relatif tertinggal.

Di banyak sekolah, guru umumnya tidak hanya bertugas mendidik siswa, tetapi juga masih dibebani dengan tugas administratif tambahan yang membuat waktu bagi guru untuk mempersiapkan materi pembelajaran dengan baik menjadi lebih terbatas.

Entah kapan sekolah-sekolah di tanah air ini bakal memiliki guru yang berkualitas seperti Pak Budi kembali. Saya hanya bisa berharap semoga di SMA saya di kota kecil dan SMA-SMA yang lain kembali hadir guru-guru yang berasal dari lulusan PT di luar negeri dan lulusan PT dalam negeri yang berkualitas. Semoga. (*)


Bagong Suyanto (dekan FISIP Universitas Airlangga) dan Rahma Sugihartati (guru besar sains informasi FISIP Universitas Airlangga)-Bagong Suyanto (dekan FISIP Universitas Airlangga) dan Rahma Sugihartati (guru besar sains informasi FISIP Universitas Airlangga)-

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: