Debat Pilpres: Ganjar Tak Setuju Program Makan Gratis Prabowo untuk Atasi Stunting

Debat Pilpres: Ganjar Tak Setuju Program Makan Gratis Prabowo untuk Atasi Stunting

Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo dalam Debat Capres 2024 Kelima pada Minggu, 4 Februari 2024. -KPU RI-Youtube

JAKARTA, HARIAN DISWAY – Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo menyatakan ketidaksetujuannya terhadap Program Makan Gratis yang diusung oleh Capres Prabowo Subianto sebagai solusi untuk mengatasi stunting pada anak-anak.

Ganjar Pranowo berpendapat bahwa memberikan makan gratis kepada anak-anak yang mengalami stunting merupakan langkah yang terlambat.

Menurutnya, penanganan stunting seharusnya dimulai sejak anak masih berada dalam kandungan.

Ia mengatakan bahwa upaya pencegahan seharusnya difokuskan pada persiapan kesehatan calon pengantin, khususnya ibu hamil.

"Kalau kasih makan untuk anak stunting, saya sama sekali tidak setuju. Bapak terlambat karena stunting ditangani sejak anak di dalam kandungan. Ibunya yang harus diberi gizi, jika untuk ibu hamil, saya setuju," ujar Ganjar dalam responnya terhadap pertanyaan yang diajukan oleh Capres Nomor 2 Prabowo Subianto, pada Debat Kelima Capres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu, 4 Februari 2024.

BACA JUGA:Debat Capres 2024: Ganjar Pamerkan Aplikasi ‘Bolpen’ untuk Peningkatan Kesejahteraan dan Kompetensi Guru

BACA JUGA:Debat Capres 2024 Kelima, Ganjar-Mahfud Tampil Kenakan Jaket Dengan Puluhan Logo, Ini Maknanya

Prabowo Subianto mengajukan pertanyaan kepada Ganjar terkait program makan gratis untuk anak sebagai solusi mengatasi masalah stunting, menghilangkan kemiskinan ekstrem, dan menurunkan angka kematian ibu saat melahirkan.

Lebih lanjut, mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut menegaskan agar Prabowo tidak bingung antara upaya mengatasi gizi buruk dan stunting.

Ganjar menekankan bahwa stunting bisa dicegah sejak sebelum menikah dengan cara memeriksakan kesehatan calon pengantin.

Ganjar juga menyatakan bahwa tidak menikah pada usia dini merupakan salah satu cara untuk mencegah stunting.

Ia mengingatkan bahwa usia minimal menikah bagi wanita seharusnya adalah 19 tahun. Selain itu, masalah anemia di kalangan remaja juga harus diatasi sebelum memasuki fase pernikahan.

"Kalau gizi buruk boleh, jangan confused. Kalau makan terlalu banyak menimbulkan obesitas, mengatasi stunting sejak ibu hamil, bisa dicegah sejak mau nikah, jangan menikah dini, jika ibunya sehat maka akan melahirkan bayi yang sehat dan kuat," tambah Ganjar. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: