Dukung Ganjar-Mahfud, Ahok Pakai Kotak-Kotak
Ilustrasi Ahok mundur dari komisaris utama Pertamina untuk dukung Ganjar-Mahfud.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Ucapan Mega, dilanjutkan Ahok: ”Saya (Mega) tidak mau demokrasi terbunuh. Saya tidak mau reformasi kita gagal. Kita-kita berjuang dengan darah dan air mata supaya presiden tidak seumur hidup, hanya dua periode. Kenapa sekarang kita mau ubah. Pak Ahok percaya sama saya, istana itu banyak makhluk-makhluk, katanya. Pintu masuk ke sana (istana presiden) kalau enggak hati-hati, bisa lupa,’ kata beliau.”
Meski ucapan Ahok tidak terstruktur, orang pun mengerti. Terutama soal kata ”tiga periode”. Juga, soal ”negeri ini betul-betul genting”, ucapan Mega yang ditirukan Ahok.
Uniknya, Ahok dan Ahokers yang menghadiri acara debat capres kompak mengenakan seragam. Seragamnya pun khas: Kemeja kotak-kotak. Itu seragam lama. Dulu itu seragam kampanye pilgub DKI Jakarta, pasangan Jokowi-Ahok, dan menang.
Ahok dan Ahokers mendukung Ganjar-Mahfud, tapi pakai seragam (saat) Jokowi-Ahok. Ahok ditanya wartawan, apakah Ahok sedang nostalgia? Jawabnya begini:
”Nggak, nggak. Bukan nostalgia. Saya nggak pakai baju kotak-kotak merah (seragam kampanye pilgub Jokowi-Ahok dulu). Ini baju kotak-kotak bebas.”
”Makanya, saya sampaikan di pidato tadi, Ahokers disimpulkan dengan kotak-kotak, tapi bukan kotak-kotak untuk pilgub, tapi kotak-kotak bebas. Ini gambar perjuangan kita, kotak-kotak yang bebas, tidak ada urusannya dengan pilgub dulu.”
Walaupun, warga Jakarta mengenal seragam kemeja kotak-kotak sebagai the dream team Jokowi-Ahok. Waktu itu Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Jokowi-Ahok sangat kompak. Sebagai individu, mereka juga akrab. Kini Ahok jadi musuh politik Jokowi. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: