Akhirnya! Guru Besar dan Alumni Unair Sampaikan Keprihatinan Politik: Ingatkan Jokowi tidak Keblinger
Puluhan civitas akademika Unair menyatakan sikap di Gedung Pascasarjana Unair, Senin, 5 Februari 2024-Boy Slamet-HARIAN DISWAY
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Sebanyak 120 cendekiawan dan alumni Universitas Airlangga (Unair) akhirnya menyatakan sikap atas kemunduran demokrasi dan kondisi politik di Indonesia.
Pernyataan sikap dibacakan oleh Guru besar Sosiologi Fisip Unversitas Airlangga Prof Hotman Siahaan, di Gedung Pascasarjana Unair, Senin, 5 Januari 2024.
Dalam orasinya, Hotman mendesak agar Presiden Joko Widodo harus merawat prinsip-prinsip etika Republik Indonesia.
Presiden tidak boleh menyalahgunakan kekuasaan, penggunaan fasilitas dan alat negara untuk kepentingan kelompok tertentu.
BACA JUGA:Untag Surabaya Kritik Demokrasi Pemerintahan Jokowi: Tolak Politik Dinasti!
"Kami mengecam segala bentuk pelemahan demokrasi. Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan harus merawat prinsip etika Republik," tegasnya.
"Hentikan segala praktik kelanggengan politik kekeluargaan," lanjutnya.
Mereka juga mendesak Presiden dan aparat negara untuk menghormati dan menjamin Kemerdekaan atas hak-hak sipil maupun politik.
Termasuk kebebasan berbicara dan berekspresi karena negara Indonesia miliki seluruh rakyat Indonesia.
BACA JUGA:44 Guru Besar ITS Minta Jokowi Netral di Pemilu 2024, Begini Isi Pernyataannya
"Bukan milik segelintir penguasa," ujarnya.
Pemilihan Umum yang jujur dan adil juga termasuk dalam poin yang dibacakan. Mereka menuntut agar tidak ada intervensi penguasa, tanpa kecurangan dan kekerasan.
Mereka juga mengutuk segala praktik jual beli suara dan politik uang yang dilakukan oleh peserta pemilu.
Civitas akademika Unair membacakan pernyataan sikap atas kondisi politik di Indonesia. Orasi dibacakan oleh Prof Hotman Siahaan di Gedung Pascasarjana Unair, Senin, 5 Februari 2024.-Boy Slamet-HARIAN DISWAY
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: