BPBD Jatim Tinjau Kondisi Warga Terdampak Banjir Pasuruan
Tim BPBD Jatim meninjau sekaligus menyerahkan bantuan kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Pasuruan.-BPBD Jatim-
PASURUAN, HARIAN DISWAY - Tingginya intensitas hujan yang mengguyur Jawa Timur membuat sebagian daerah mengalami banjir. Seperti yang terjadi di Dusun Balongrejo, Desa Kedungringin, Kec. Beji, Kabupaten Pasuruan.
Ketinggian air mencapai 50 hingga 80 cm. Sedikitnya, ratusan KK terdampak banjir akibat luapan Sungai Weranti. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur pun gerak cepat terjun ke lapangan untuk meninjau kondisi warga terdampak.
"Mohon agar listrik yang berpotensi menimbulkan sengatan dijauhkan dari air. Arsip-arsip penting juga perlu disimpan di tempat yang aman," ujar Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto dalam keterangan resmi yang diterima Harian Disway, Selasa, 6 Februari 2024.
BACA JUGA:Khofifah Apresiasi Kesigapan Relawan BPBD Jatim
BACA JUGA:Banjir Bandang Hantam Pasuruan dan Probolinggo, Rumah Warga Terendam Lumpur
Gatot meminta kepada warga terdampak untuk bersabar, sembari menunggu upaya penanganan banjir yang dilakukan Tim Pemerintah Provinsi Jatim dan Kabupaten Pasuruan.
Tak hanya di Desa Kedungringin saja, luapan sungai Weranti juga menyebabkan banjir di Desa Kedungboto dan Desa Cangkringmalang, Kecamatan Beji.
Banjir kali ini juga melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pasuruan. Seperti di Kecamatan Bangil, Kecamatan Kraton, Gempol, dan Kecamatan Rembang.
Selain di kecamatan Beji, banjir sudah mulai surut dan menyisakan ketinggian air sekitar 20 cm. Banjir juga terjadi di Kabupaten sekitar, seperti Kabupaten Gresik, Lamongan, Sidoarjo dan Mojokerto.
BACA JUGA:Waspada Banjir Rob di Akhir Oktober 2023, Berikut Daftar Pesisir Terdampak Menurut BMKG
BACA JUGA:Pengendalian Banjir Kali Welang Pasuruan Dibiayai Pemerintah Belanda SebesarRp 4 Miliar
Pada kesempatan yang sama, Tim BPBD Jatim melakukan assessment dan menyerahkan bantuan. Berupa paket alat kebersihan, paket sembako, terpal, makanan siap saji, makanan tambahan gizi, gedeg bambu, dan tenda.
"Semua kebutuhan logistik dan peralatan itu sengaja kita dorong ke kabupaten/kota guna percepatan penanganan saat terjadi bencana," tandas Gatot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: