Saat Ahok Balas Dendam
Politisi PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.-tangkapan layar-
Ahok meramaikan kampanye. Ia pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Ia kritik sana sini. Kritiknya terhadap Anies Baswedan, paling kasar, begini: ”Jangan pilih penipu jadi presiden. Janji rumah DP nol untuk rakyat miskin, ternyata cicilannya Rp 100 juta.”
ITU dikatakan Ahok saat bertemu warga Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu, 7 Februari 2024. Di acara bertajuk Dialog Kebangsaan Bersama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dihadiri ratusan orang.
Warga pendengarnya pun bersorak. Semua tahu, program rumah DP nol untuk orang miskin adalah isi kampanye Anies Baswedan di Pilkada 2017 DKI Jakarta. Anies menang, jadi gubernur DKI Jakarta. Janji kampanye itu ternyata zonk.
BACA JUGA: Ahok Pilih Jadi Jaksa Agung Ketimbang Ketua KPK Jika Ditawari Jabatan, Ini Alasannya
Program rumah DP nol persen memang ada, tapi bukan untuk orang miskin. Sebab, nilai angsuran sangat tinggi, pun hanya boleh dibeli orang yang bergaji minimal Rp 9 juta per bulan (saat itu).
Ahok di acara tersebut melebihkan, begini: ”Rumah DP nol, cicilan bisa mencapai Rp 100 juta per bulan.” Tapi, kenyataannya, program rumah DP nol persen macet alias tidak jalan.
Kritik itu spesial. Semua tahu, di Pilkada 2017 DKI Jakarta, kompetisi paslon Anies Baswedan-Sandiaga Uno melawan Ahok-Djarot Saiful Hidayat. Hasilnya, Anies-Sandi menang mutlak. Antara lain, karena janji menyediakan rumah DP nol itu.
BACA JUGA: Khofifah Sentil Ahok yang Mempertanyakan Kinerja Jokowi dan Gibran: G20 Itu Buktinya!
Ahok di orasinya segera mereduksi kritik terhadap Anies itu. Mungkin supaya tidak kelihatan sebagai balas dendam. Ia mengatakan begini:
”Jadi… Maksud saya, tolong jangan diperdaya oleh orang yang lagi jual kecap. Semua penjual kecap bilang, nomor satu kan? Hati-hati.”
Ahok secara etik, semestinya, belum boleh kampanye untuk pemenangan Ganjar-Mahfud. Sebab, surat permohonan pengunduran dirinya dari jabatan komisaris utama PT Pertamina belum diteken (disetujui) Menteri BUMN Erick Thohir. Pasalnya, karyawan perusahaan BUMN dilarang berkampanye.
BACA JUGA: Hindari Kegaduhan, Nusron Wahid Enggan Tanggapi Ahok
Kenyataan, Ahok di sana tidak berkampanye untuk Ganjar-Mahfud. Tetapi, mengkritik Anies dalam bentuk negative campaign. Ya, itu kampanye juga dalam bentuk tak langsung.
Anehnya, Timnas Amin senang dengan munculnya Ahok. Malah, Co-Kapten Timnas Amin Suyoto berharap muncul banyak tukang kritik pemerintah seperti Ahok. Sebab, sebelumnya Ahok mengkritik keras kinerja Presiden Jokowi. Terutama, mengkritik Gibran Rakabuming Raka yang cawapresnya Prabowo Subianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: