Kampanye Terakhir, Ganjar Pranowo Undang Disabilitas dan UMKM ke Panggung

Kampanye Terakhir, Ganjar Pranowo Undang Disabilitas dan UMKM ke Panggung

KAMPANYE terakhir, Ganjar Pranowo undang disabilitas dan UMKM ke panggung.-Juni Kriswanto-AFP

HARIAN DISWAY - Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menjumpai ribuan pendukung dalam Hajatan Rakyat Semarang, di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Semarang, 10 Februari 2024.

Dalam kampanye terakhir itu, pasangan nomor urut 03 itu tak ingin berorasi saja. Ganjar dan Mahfud tetap menggunakan momentum bertemu masyarakat untuk mendengarkan aspirasi mereka.

Maka, di tengah kampanye akbar, Ganjar mengundang tiga orang. Masing-masing mewakili kelompok tertentu. Ada Yutiasih Proborini, perempuan penyandang disabilitas. Ada Muhammad Rayhan, lulusan SMKN Jateng. Serta Yani Mardianto, penggerak UMKM asal Solo.

BACA JUGA:Megawati Nyanyi dengan Nassar di Kampanye Ganjar-Mahfud Semarang

"Kami ingin mendengarkan suara-suara rakyat. Maka, Anda yang sudah hadir di sini, silakan naik ke panggung, sampaikan aspirasinya," undang Ganjar.


KAMPANYE terakhir, Ganjar Pranowo undang disabilitas dan UMKM ke panggung. Foto: Ganjar dan Mahfud berbincang dengan Yutiasih Proborini, perwakilan kelompok disabilitas.-Juni Kriswanto-AFP

Yutiasih Proborini, mendapat kesempatan pertama untuk berbicara. Prempuan asal Semarang itu mengaku sebagai minoritas triple. Dia adalah penyandang disabilitas, perempuan, dan orang tua tunggal.

"Menjadi penyandang disabilitas adalah sebuah keniscayaan. Siapa pun yang ada di sini kemungkinan akan jadi penyandang disabilitas," kata Rini, sapaan dia.

BACA JUGA:Kampanye Ganjar-Mahfud di Semarang Full Hiburan, Duet Ini Curi Perhatian!

Maksud Rini, saat tua nanti, kita juga akan mengalami pendengaran dan penglihatan berkurang, serta duduk di kursi roda seperti dirinya.

"Jadi saya berharap, saudara-saudara semua yang ada di sini meghormati dan menghargai semua penyandang disabilitas. Negara yang menghormati penyandang disabilitas, bisa dipastikan, akan jadi negara maju," kata Rini.

Ganjar lantas menjelaskan, selama 10 tahun menjadi Gubernur Jawa Tengah, ia kerap berdialog dengan Rini dan teman-teman disabilitas. Ia banyak mendapatkan masukan, bahwa akses abilitas dengan disabilitas harus dibuat setara. Baik itu dalam pendidikan, pekerjaan, maupun fasilitas publik.

BACA JUGA:Ganjar Dikirimi Gabah dan Stetoskop Saat Kampanye di Solo, Ini Makna Simboliknya

BACA JUGA:Kampanye Akbar di Solo, Ganjar Bilang Ini Tetap Kandang Banteng!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: