Ganjar Dikirimi Gabah dan Stetoskop Saat Kampanye di Solo, Ini Makna Simboliknya

Ganjar Dikirimi Gabah dan Stetoskop Saat Kampanye di Solo, Ini Makna Simboliknya

GANJAR dikirimi gabah dan stetoskop saat kampanye di Solo, ini makna simboliknya.-YouTube KompasTV-

HARIAN DISWAY - Pasangan capres dan cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, menggelar kampanye di Solo, Jawa Tengah, 10 Februari 2024.

Kampanye itu dibungkus dalam kirab budaya yang menghibur. Ada parade orang berseragam merah putih hitam, kendaraan hias, tari-tarian, drumband keraton, dan sebagainya. Iring-iringan berjalan dari kawasan Ngarsopuro ke Benteng Vastenburg.

Ganjar dan Mahfud sendiri datang menaiki cikar, alias gerobak sapi. Nah, saat naik cikar itulah, Ganjar Pranowo bercerita, ia banyak menerima "kiriman" dari warga. Apa saja?

BACA JUGA:Kampanye Akbar di Solo, Ganjar Bilang Ini Tetap Kandang Banteng!

"Tadi dalam perjalanan, gerobak saya dikirimi gabah," kata Ganjar. Apakah kiriman itu ada artinya? Ia mengatakan, itu adalah sebuah simbol yang mengingatkan dirinya dan Mahfud untuk peduli kepada petani. "Juga peduli perutnya rakyat," imbuh Ganjar.


GANJAR dikirimi gabah dan stetoskop saat kampanye di Solo, ini makna simboliknya.-YouTube KompasTV-

Ia mengaitkannya dengan situasi yang dihadapi masyarakat saat ini. Ketika ia berkeliling berkampanye ke berbagai daerah, Ganjar sering menginap di rumah warga. Di sana, mereka bebas curhat akan kesulitan yang dihadapi sehari-hari.

Dan rata-rata keluhan petani di semua daerah sama. Yakni, tentang pupuk yang sulit didapat. Yang kalaupun ada, harganya sangat mahal. Namun, di sisi lain, mereka sulit menjual beras dengan harga semestinya.

BACA JUGA:TPN Ganjar-Mahfud Minta MA Izinkan Warga Tak Terdaftar DPT Mencoblos dengan Dokumen Kependudukan

"Pak Ganjar, kenapa berasnya Rp 14 ribu, Rp 17 ribu, kenapa tidak turun-turun?," Ganjar menirukan keluhan warga.

"Sementara saudara kita petani, bilangnya, 'Pak Ganjar, kenapa harga beras kami dibeli murah? Dan pupuk kami langka?' Mereka mengeluh di dapurnya, di pematang sawah," tutur Ganjar.


KAMPANYE akbar, Ganjar bilang Solo Tetap Kandang Banteng! Foto: Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mengikuti kirab budaya naik cikar.-Istimewa-

Selama naik kirab naik cikar itu, Ganjar tak hanya dikirimi gabah. Tapi juga dikalungi stetoskop oleh seorang warga. Ia mengartikannya sebagai harapan rakyat untuk meningkatkan kualitas kesehatan rakyat Indonesia. Baik kondsinya maupun fasilitasnya.

BACA JUGA:Ganjar Pranowo: MK dan KPU Langgar Etika, Apa yang Kita Banggakan di Proses Pemilu ini?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: