Harga Beras di Jatim Melejit Jelang Pencoblosan
Distribusi beras SPHP ke pasar-pasar di Kota Surabaya -Humas Pemkot Surabaya -
"Minat beli masyarakat tetap tinggi. Bahkan, sehari saya bisa membawa pulang omzet Rp 18 Juta," ucapnya.
Namun berbeda cerita dengan masyarakat. Harga beras yang melejit membuat sebagian masyarakat kalangan menengah ke bawah menjerit.
Maya Rahayu, warga Ketintang itu mengaku bingung bagaimana bisa beras mengalami kenaikan padahal pasokan air di Jawa Timur cukup. Dalam artian tak alami kekeringan.
"Ini merugikan dan menyusahkan ya karena itu (beras) makanan pokok. Setau saya musim hujan tahun ini telat dan hujannya masih wajar sih. Memang benar butuh air, tetapi berita kekeringan di Jatim kok saya jarang dengar ya," ungkap perempuan asal Blitar tersebut.
Maya sendiri juga menyayangkan kurangnya atensi publik perihal kenaikan harga beras.
"Karena semua fokus politik. Saya juga bingung kenapa beras naik itu tidak begitu disorot. Saya dengar berita beras naik sana baru beberapa hari lalu. Padahal naiknya kan udah lama. Walaupun naik sedikit-sedikit," tandas guru tata boga di salah satu SMP Surabaya.
BACA JUGA:Ancaman Harga Beras
BACA JUGA:Stok Beras Surabaya Raya Aman Selama Ramadan
Menanggapi hal tersebut. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Zulkipli membenarkan bahwa perkembangan harga beras dalam 13 bulan terakhir cenderung meningkat secara perlahan.
Menurutnya, kenaikan ini disebabkan oleh harga Gabah Kering Panen (GKP) per Januari 2024 yang meningkat sebesar 0,82 persen.
Demikian juga dengan harga gabah kualitas Gabah Kering Giling (GKG) yang juga naik 1,32 persen.
“Di tingkat Penggilingan harga beras untuk semua kualitas Premium dan Rendah pada bulan Januari 2024 naik sebesar 1,68 persen dan 6,86 persen dibanding Desember 2023, sedangkan beras dengan kualitas Medium mengalami penurunan sebesar 0,09 persen,” ujarnya.
Berdasarkan data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur.
Harga rata-rata beras premium per kilogram di Jawa Timur per 13 Februari 2024 sebesar Rp 14.757.
Kota Probolinggo menempati posisi pertama dengan harga rata-rata beras tertinggi, mencapai Rp 16.500. Sedangkan harga rata-rata terendah ada di Kabupaten Sampang Rp 13.800.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: