Harga Beras di Jatim Melejit Jelang Pencoblosan
Distribusi beras SPHP ke pasar-pasar di Kota Surabaya -Humas Pemkot Surabaya -
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Naiknya harga bahan pokok di Jawa Timur menimbulkan kepanikan tersendiri di kalangan masyarakat.
Dari pantauan Harian Disway di Pasar Pucang, rata-rata harga beras saat ini dibanderol Rp 16 ribu hingga Rp 18 ribu per kilogram.
Andika, agen beras di pasar Pucang mengatakan kenaikan harga beras hampir terjadi tiap hari.
"Sudah 2 minggu hampir tiap hari naik. Naiknya bervariasi, ada yang 500, 1000 tergantung merek dan kualitas berasnya juga," ujarnya.
Dalam beberapa hari terakhir menjelang Pemilu, Dika juga mengaku kesulitan mendapatkan stok beras untuk dijual kembali. Terlebih beras dengan kemasan lima kilogram.
"Ini yang agak susah kemasan lima kiloan. Kalau ada harganya sudah mahal dari sananya. Ini yang merk Pin-Pin yang banyak dicari sekarang harganya Rp 85 ribu," terang pria yang sudah membuka agen beras di Pasar Pucang sejak 2012 silam.
Sementara stok beras SPHP Bulog yang dijual dengan harga murah Rp 54.500 juga mengalami kelangkaan.
"SPHP kosong dimana-dimana mbak. Biasanya ambil dari koperasi yang dikelola pihak Pemkot," ujarnya.
BACA JUGA:Jokowi Bagikan Bansos Beras di Bantul bersama Sri Sultan Hamengkubuwono X
BACA JUGA:Komentar Muhaimin Soal Beras Bulog Berstiker Salah Satu Paslon: Tidak Beretika
Hal serupa juga terjadi di Pasar Tambahrejo, Surabaya. Salah satu pedagang beras bernama Fang mengaku harga beras terus mengalami peningkatan.
Harga jual beras kemasan 25 kilogram saat ini saja sudah mencapai Rp 375 ribu. "Paling sedikit jualnya Rp 16 ribu (perkilo). Kalau jualnya Rp 15.500 untung Rp 500 ndak untung," ucapnya.
Harga tersebut melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Berdasarkan pengaturan Badan Pangan Nasional No. 7 Tahun 2023, HET untuk beras premium di Zona 1 (Jawa, Lampung, Sumatera Selatan) adalah Rp 13.900 per kilogram. Sementara HET beras medium di angka Rp 10.900 per kilogram.
Meski begitu, Fang maupun Dika mengaku kenaikan harga beras tak begitu berpengaruh terhadap omzet penjualan mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: