Jelang Ramadan, Legislator Ingatkan Pemerintah Menjaga Stabilitas Harga Bahan Pokok

Jelang Ramadan, Legislator Ingatkan Pemerintah Menjaga Stabilitas Harga Bahan Pokok

Anggota Komisi VI DPR RI, Amin Ak saat mengikuti pertemuan dalam Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi IV DPR RI ke Surabaya pada Senin, 19 Februari 2024. --dpr.go.id

HARIAN DISWAY - Anggota Komisi VI DPR RI Amin Ak beri peringatan pada pemerintah, khususnya Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan, untuk menjaga ketersedian dan keterjangkauan harga bahan pokok bagi masyarakat menjelang bulan Ramadhan.

Dalam pertemuan Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi IV DPR RI ke Surabaya pada Senin, 19 Februari 2024 Amin harap pemerintah dapat menjalankan tugas dengan baik mengingat hal tersebut dapat diperbaiki melalui tata kelola niaga yang baik.

“Misalnya untuk minyak goreng produksi melimpah, namun jika ada penimbunan oleh pihak-pihak tertentu, mohon maaf (misalnya) dari pemerintah ada yang terlibat seperti kasus-kasus lalu, maka masyarakat yang jadi korban. Dengan demikian agar tidak terjadi persoalan kunci utama, Pemerintah bisa menjalankan sebagaimana tugas dan fungsinya,” ujar Amin.

BACA JUGA: Harga Komoditas Bahan Pokok Surabaya di Atas HET, Beras Makin Mahal!

Terkait persoalan kelangkaan beras premium di sejumlah toko ritel yang tengah ramai menjadi sorotan oleh politisi dari fraksi PKS lantaran harga beras yang kian meroket.

Menurutnya, kelangkaan kebutuhan pokok terutama beras seharusnya dapat dihindari mengingat seringkali terjadi konflik kebijakan antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan.

“Jika (Kementan) selalu berbicara stok beras selalu cukup melebihi kebutuhan konsumsi nasional. Namun (Kemendag) bicara data, mengatakan tidak cukup sehingga pilihan selalu impor,” jelas Amin.

BACA JUGA: Harga Beras Premium Melonjak, Zulkifli Hasan Percepat Penyaluran Beras SPHP ke Pasar

Amin mempertanyakan apakah impor beras yang dilakukan pemerintah suatu kebutuhan atau kepentingan.

Jika sebuah kebutuhan, itu berarti produksi dalam negeri belum mencukupi. Namun, jika impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan lainnya, maka hal itu dapat dikaitkan dengan situasi politik yang sedang berlangsung tahun ini.

“Jutaan ton beras harus impor, stok beras tercukupi namun harga tinggi akan sangat mengkhawatirkan apalagi sebentar lagi umat muslim akan dihadapkan bulan ramadhan dan idul fitri yang pasti kebutuhan pangan ini menjadi bahan pokok yang harus dijamin ketersediaannya,” pungkas Amin. (Rifa Zahra Fadhila)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: