SDM Dokter Tidak Merata di Seluruh Wilayah Indonesia, IDI: Mereka Enggan Bekerja di Wilayah Terpencil

SDM Dokter Tidak Merata di Seluruh Wilayah Indonesia, IDI: Mereka Enggan Bekerja di Wilayah Terpencil

Seminar Media Ikatan Dokter Indonesia Tentang Kurangnya Pemerataan Tenaga Kesehatan-Seminar Media Ikatan Dokter Indonesia-

HARIAN DISWAY - Indonesia masih kekurangan sekitar 126 ribu dokter umum maupun spesialis. 

Rinciannya, masih dibutuhkan sekitar 96.143 dokter umum agar mampu melayani 208 juta penduduk Indonesia 

Selain itu, masih dibutuhkan juga 30.0946 dokter spesialis, berdasarkan data dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI)

Ketua Umum PB IDI Dr. dr. Moh. Adib Khumaidi menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan di setiap daerah, Indonesia membutuhkan 250.000 dokter umum untuk 280 juta penduduk.

BACA JUGA:Siagakan Tenaga Kesehatan Dokter, IDI Siap Tangani Korban Bencana Erupsi Gunung Marapi

Begitupun dengan dokter spesialis yang juga masih memerlukan tenaga kerja yang seimbang di setiap daerahnya. 

Selain itu, Adib juga menyebut bahwa persebaran dokter di seluruh wilayah Indonesia belum merata.  

Para dokter masih berpusat di sekitat Pulau Jawa, Bali, dan Sulawesi bagian selatan.

Keengganan tenaga medis bekerja di daerah yang terpencil menjadi salah satu penyebab.

Sebelumnya ada program Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) yang dapat menempatkan dokter spesialis ke beberapa daerah terpencil,  namun program tersebut sudah dihapuskan. 

BACA JUGA:Pengaturan Hak dan Kewajiban Tenaga Medis, Tenaga Kesehatan, dan Pasien dalam UU Kesehatan

Selain aspek personal, sarana dan prasarana di beberapa daerah tidak memenuhi kebutuhan dokter spesialis yang pastinya perlu alat-alat khusus. 

Khumaidi juga menerangkan bahwa pemenuhan fasilitas pendidikan di center spesialis tiap daerah memungkinkan kurangnya tenaga kesehatan di daerah tersebut. 

“Jika melihat dari target rasio, maka tempat-tempat yang sesuai itu juga memiliki fasilitas-fasilitas pendidikan center spesialis yang memadai,” Jelas Dr. dr. Moh. Adib Khumaidi.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: seminar media ikatan dokter indonesia