Profesor Austria Obrolkan Jurnalis, Independensi, dan Bisnis di Harian Disway
Profesor Austria Obrolkan Jurnalis, Independensi, dan Bisnis di Harian Disway. Prof Josef Trappel (tengah) berbicara di depan awak redaksi dan akademisi Untag Surabaya.-Boy Slamet-Harian Disway-
Prof Josef pun tak menampik bahwa praktik itu begitu lekat dengan perusahaan media. Cara-cara seperti itu masih sering digunakan oleh para tim sukses paslon.
Namun, Prof Josef menyodorkan win-win solution. Media tetap bisa mendapatkan iklan tanpa harus meninggalkan fungsi pers. “Because advertorials spread the entire media landscape now. Jadi, harus ada regulasi dan proteksi terhadap pers. So, good luck!” tandasnya.
Poin ketiga, setiap perusahaan media harus transparan. Perlu ditelusuri hingga ke pemiliknya. “Siapa yang mendapatkan lebih banyak benefit dari media?” tanyanya. Tentu, itu hal yang kompleks dan konstruktif. Bila di Indonesia, bisa tecermin dari media-media milik konglomerat.
BACA JUGA : Dosen Untag Surabaya Kembangkan Aplikasi, Bantu Jurnalis untuk Jurnalisme Data
Kepala Departemen Hubungan Luar Negeri Untag Surabaya Amalia Nurul Muthmainnah senang dengan kehadiran Prof Josef dalam forum diskusi tersebut. Apalagi, Eropa dan Indonesia menghadapi situasi yang serupa, namun butuh pendekatan yang berbeda.
“Semoga kolaborasi antara Untag Surabaya, Paris-Lodron University Salzburg, dan Harian Disway ini bisa menjadi trigger positif dalam pengembangan jurnalistik, baik dari segi praktis maupun akademis,” jelas dia. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: