Banjir Demak Mulai Surut, Pemkab Sediakan Layanan Psikososial di Pengungsian
Anak-anak pengungsi banjir demak bermain dan belajar di pengungsian-BNPB-
DEMAK, HARIAN DISWAY - Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah wilayah yang menjadi titik banjir Kabupaten DEMAK, Jawa Tengah mulai berkurang pada Senin, 25 Maret 2024.
Meski demikian, BNPB bersama Bupati Demak tetap mengupayakan pengurangan titik banjir dan perbaikan jalan rusak yang menjadi imbas banjir, khususnya di daerah perbatasan Demak dengan Kudus yang bakal dilintasi pemudik pada momen Lebaran 2024.
“Berkurangnya wilayah terdampak banjir karena curah hujan terus berkurang, serta penempatan pompa di daerah banjir, dan perbaikan tanggul-tanggul yang jebol,” papar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi (Pusdatinkom) Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis.
BACA JUGA:BNPB Perbaiki Tanggul Jebol yang Picu Banjir Demak, Debit Air Berangsur Surut
Lebih lanjut, masih ada beberapa wilayah di Kabupaten Demak yang masih terdampak banjir. Antara lain Kecamatan Wonosalam, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Karangtengah, Kecamatan Sayung, dan Kecamatan Bonang.
Pemerintah Demak melakukan upaya penanganan melalui perbaikan tanggul jebol, pengeringan banjir dengan pompa, serta penerapan teknologi modifikasi cuaca. Terdapat total 12 pompa yang tersebar, yakni di Kelurahan Kalicilik, Kecamatan Kota Demak, Kelurahan Betokan, Kecamatan Demak, dan Perumahan Bakti Praja, Kelurahan Mangunjiwan, Kecamatan Demak Kota.
Selain itu, Andul turut menyebutkan adanya pengurangan pada jumlah pengungsi menjadi sebanyak 9.130 jiwa per tanggal 25 Maret 2024, yang sebelumnya sebanyak 13.027 jiwa per tanggal 24 Maret 2024.
BACA JUGA:Demak dan Kudus Masih Terendam Banjir, Pemkab dan BPBD Layani Kebutuhan Pengungsi
Lokasi pengungsi berada di Kecamatan Karanganyar sebanyak 3.834 jiwa, Sayung 44 jiwa, Demak 371 Jiwa, Mijen 155 Jiwa, Gajah 3.119 Jiwa dan Kabupaten Kudus 1.607 Jiwa. Dengan pengungsian tersebar di 61 titik, diantaranya 12 titik di Kecamatan Karanganyar, 4 titik di Demak, 23 titik di Gajah, 15 titik di Mijen, 2 titik di Sayung, dan 5 titik di Kabupaten Kudus.
Khusus untuk penanganan pengungsi ini, pemerintah menyediakan layanan dukungan psikososial terutama untuk anak-anak di di posko pengungsi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ganesa, Kecamatan Gajah dan pengungsi di SPBU Wonoketingal Kecamatan Karanganyar.
“Layanan ini diberikan agar anak-anak tidak mengalami trauma akibat terkena banjir dan dapat membangkitkan semangat hidupnya. Beberapa aktivitas yang dilakukan berupa ice breaking, gerak tubuh, bernyanyi, mengaji, bermain origami dan pembagian reward,” tutur Abdul Muhari.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: