Hijab Surabaya Tempo Dulu Kreasi Deddy Verdian Hasil Kolaborasi Dua Perupa

Hijab Surabaya Tempo Dulu Kreasi Deddy Verdian Hasil Kolaborasi Dua Perupa

Selain menggandeng Tyo Ampas Kopi untuk melukis dengan ampas kopi, Deddy Verdian juga menggandeng perupa Elystyamor yang melukis di atas hijab. -Julian Romadhon-HARIAN DISWAY

Selain bersama Tyo, Deddy berkolaborasi dengan Elystyamor asal Malang. Elystyamor mampu membuat motif di atas kain dengan cat khusus yang berkualitas.

BACA JUGA: Pameran Lukisan oleh Komunitas Art Continuous: Sebuah Implementasi Lain Pahlawan

Pertemuan dengan Elystyamor itu bermula dari ketidakcocokan Deddy dengan beberapa pelukis busana yang ia temui. ”Ternyata saya hanya merasa pas dengan karya Mas Elystyamor," terang pria asli Surabaya itu.

Beberapa karya Elystyamor itu dipasang Deddy untuk menghiasi rak depan. Tampak motif-motif bunga tulip di atas kain hijab berwarna-warni.

Ada pula motif mawar dan visual bebungaan yang dilukis langsung di atas outfit atau busana muslim. Visualnya minimalis, tapi warna-warnanya cerah dan tajam. 

Seperti karya Tyo yang khas dengan ampas kopi, Elystyamor dinilai Deddy punya ciri. Elystyamor sangat berani memberi goresan tebal pada bagian kontur. Misalnya pada daun maupun pada bunganya.

Lantas diikuti dengan bias warna yang cantik pada helai-helai mahkota. Begitupun ketika menggambar detail di bagian ranting-ranting atau cabang-cabangnya yang estetik. 

Jenis kain yang dianggap Deddy cocok digunakan sebagai media di antaranya voal tryspan atau ultrafine. Dipilih yang kelas premium agar nyaman dipakai dan dapat menyerap keringat.

"Kainnya tidak mudah kusut, teksturnya lembut, dan tidak licin pula,” katanya. Dengan kualitas dan sentuhan seni yang apik, Deddy bisa menjual koleksinya dari harga Rp 80 ribu hingga Rp 325 ribu.

Meskipun masih membaca pasar, tapi dalam dua tahun belakangan ini. Deddy cukup senang hijab kreasinya diminati banyak orang. Terutama yang menyukai nilai-nilai heritage.

“Saya jadi tertarik mengembangkan kekhasan hijab ini bukan saja sebagai bentuk fashion yang dikenakan tapi bagaimana bisa menjadi karya yang unik dari Kota Pahlawan," paparnya.

Ragam didirikan Deddy dibentuk tahun 2023. Dimulai saat Deddy sering mengikuti berbagai pameran dan kegiatan yang diinisiasi oleh Pemkot Surabaya maupun Dekranasda Surabaya.

Setelah menjajaki beberapa tempat, ia menemukan bahwa pangsa pasarnya justru berada di mal. "Pembeli di pusat perbelanjaan ternyata cukup tinggi lho,” ujarnya. 

Selain punya store yang melayani segmen menengah ke atas di Plasa Surabaya, hijab kreasi Deddy bisa ditemukan di tokonya di Mulyosari.
Store Ragam milik Deddy Verdian yang memajang berbagai koleksi hijab dengan visual Surabaya tempo dulu. -Julian Romadhon-HARIAN DISWAY

BACA JUGA: Spiritualitas Karyono dalam Lukisan: Hati Penuntun Segala

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: