Dibuka Mei 2024, Ini Detail Progres Revitalisasi Kota Lama Surabaya

Dibuka Mei 2024, Ini Detail Progres Revitalisasi Kota Lama Surabaya

NUANSA ORIENTAL di Kya-Kya, Jalan Kembang Jepun, yang penuh dengan pedagang street food.-Sahirol Layeli-Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Penataan kawasan kota lama SURABAYA yang terdiri dari zona Eropa, Pecinan, dan Arab terus berproses. Kawasan kota lama yang kaya nilai sejarah ini rencananya diluncurkan pada akhir Mei 2024 mendatang.

Kawasan ini digadang-gadang dapat menjadi wisata minat khusus. Tak kalah dengan Kota Tua Jakarta dan Kota Lama Semarang yang menjadi jujugan para wisatawan. 

Kepala Bidang (Kabid) Bangunan Gedung, Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya Iman Kristian mengatakan kawasan pertama yang hampir selesai dikerjakan adalah zona Eropa.

Pusatnya di sekitar Taman Sejarah dan Jembatan Merah Surabaya. Di Taman Sejarah konstruksinya berprogres dengan baik. Dipastikan Taman Sejarah selesai pada bulan Mei 2024 sehingga bisa turut diluncurkan.

BACA JUGA: Series Jejak Naga Utara Jawa (4): Geger Pecinan Sampai Orde Baru

Area mini Surabaya Kriya Gallery (SKG) juga berprogres. Mini SKG itu akan menjadi wadah bagi produk UMKM, bakal disediakan merchandise tentang kota lama Surabaya. "Serta Jembatan Merah sudah selesai. Tinggal penambahan sedikit ornamen,” ujarnya, Rabu, 27 Maret 2024.

Zona pecinan juga dipercantik terutama area pedestrian dengan pemasangan boks sebagai tempat penyimpanan infrastruktur kabel utilitas di bawah tanah. Sehingga tidak mengganggu estetika bangunan.

Sebelumnya, Pemkot Surabaya sudah meresmikan kawasan Kya-Kya pada 2023 sebagai destinasi wisata kuliner khas Pecinan di Kota Surabaya. “Nanti juga sudah rapi. Tampilan kawasan Pecinan akan berubah. Kita harap aktivitas ekonominya bisa lebih hidup," ujarnya.

Sedangkan area Pecinan akan terintegrasi dengan Jalan Panggung serta Pasar Pabean. Rencananya bakal ada penambahan kanopi di area pasar menggunakan membran. Sehingga dapat mengganti terpal yang sebelumnya dipasang pedagang.

BACA JUGA: Pemkot Surabaya Rancang Kawasan Langgar Gipo Ampel

Lampu hias di jalan Panggung juga akan diganti dengan penerangan lampu gantung dan lampu tempel di dinding. Sedangkan ornamen lampu hias sebelumnya akan dialihkan untuk dipasang di taman kota. Sehingga pedestrian akan lebih lebar dan nyaman bagi para pejalan kaki.

Kemudian pedagang di area Jalan Kalimas Timur akan direlokasi. Saat ini sedang dilakukan sosialisasi, para pedagang kuliner di Jalan KH Mas Mansyur diberikan pilihan, yakni dapat berdagang di Jalan Kalimas Timur atau Serambi Ampel.

"Akan dibuat Festival Kuliner di sepanjang Kalimas Timur, kita sudah tata sehingga ada beberapa segmen. Ada 110 pedagang, nantinya satu segmen berisi 10 pedagang,” jelasnya.

BACA JUGA:Sparkling Kalimas Jazz: Penampilan Musik Jazz, Wisata Kuliner, hingga Wisata Perahu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: