Khidmatnya Kamis Putih di Paroki Hati Kudus Yesus, Mulai Pembasuhan Kaki hingga Upacara Tuguran

Khidmatnya Kamis Putih di Paroki Hati Kudus Yesus, Mulai Pembasuhan Kaki hingga Upacara Tuguran

Suasana Kamis malam di Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus (HKY) terasa khidmat. Misa kedua Hari Raya Kamis Putih yang dimulai pukul 21.00 WIB terlihat tetap padat. -Moch Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Suasana Kamis malam di Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus (HKY) terasa khidmat. Misa kedua Hari Raya Kamis Putih yang dimulai pukul 21.00 WIB terlihat tetap padat. 

Malam yang semakin larut tak menyurutkan niat baik Umat Paroki Hati Kudus Yesus, Surabaya. Mereka ingin memperingati perjamuan malam terakhir Yesus bersama murid-murid-Nya sebelum wafat di salib besok.  

Misa malam itu dipimpin tiga Romo. Romo Cornelius Triwidya Tjahja Utama, Romo Robertus Theo Elno Respati, dan Romo Yustinus Budi Hermanto.

"Hari ini kita mengenang perjamuan malam terakhir Yesus bersama 12 murid-Nya. Lalu besok, kita mengenang sengsara dan wafat Tuhan Kita, Yesus Kristus," ucap Romo Cornelius Triwidya Tjahja Utama, Kamis, 28 Maret 2024.  

BACA JUGA: Kamis Putih: Perjamuan Kudus, Pembasuhan Kaki, dan Maknanya


Upacara Tuguran saat Perayaan Misa Kamis Putih di Paroki Hati Kudus Yesus, Surabaya, 28 Maret 2024-Sahirol Layeli - Harian Disway -

Ketiganya mengenakan jubah berwarna krem mengkilap, dihiasi simbol khusus Katolik di bagian pungung. Tampak megah. Mereka memasuki gedung gereja diiringi dengan petugas Misa lainnya.

Pelayan Altar membuka jalan masuknya ketiga Romo. Mereka berjalan gagah melintasi lajur tengah berkarpet merah yang langsung menuju ke depan Altar. 

Misa berjalan lancar. Tanpa ada masalah apapun. Umat pun bisa dengan dengan khusyuk mengikuti tiap detail Misa Perayaan Kamis Putih. Dibanding Perayaan Misa Minggu-an biasanya, Misa Kamis Putih punya sedikit perbedaan. Ada upacara pembasuhan kaki selepas khotbah. 

BACA JUGA: Umat Kristiani Rayakan Kamis Putih, Basuh Kaki Tanda Pelayanan

Ketiga Romo ikut serta dalam pembasuhan kaki. Tak satu pun ketinggalan. Mereka ingin memberi contoh untuk saling melayani dan mengasihi. Lirik lagu "Jika Ada Cinta Kasih, Hadirlah, Tuhan" yang dilantunkan paduan suara, mengisi keheningan saat upacara pembasuhan kaki. 

"Yesus mengajarkan cinta kasih kepada kita lewat pembasuhan kaki. Semoga nanti 12 umat ini, tak ada yang bertindak seperti Petrus, ya. Salah tafsir," sambung Romo Romo Cornelius Triwidya Tjahja Utama atau yang akran disapa Romo Tommy itu, 28 Maret 2024. 

"Biasanya ada yang merasa enggak cocok. Justru yang enggak cocok itulah yang harus dibersihkan," pungkasnya sambil terlihat tawa kecil. 

Sebanyak 12 umat dipilih untuk menjadi lambang murid-murid Yesus. Mereka berjalan lurus menaiki tangga, kemudian duduk di 12 kursi kecil yang sudah tertata rapi di depan Altar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: