Pameran Paseduluran oleh Paspetung; sebuah Persaudaraan Global dan Universal
Pameran Paseduluran berlangsung sejak Sabtu, 23 Maret 2024 hingga 30 Maret 2024 di Galeri Yoyok, Tulungagung. Dalam bahasa Indonesia kata paseduluran sama dengan persaudaraan. -Anang Prasetyo-Paspetung
TULUNGAGUNG, HARIAN DISWAY - Pameran Paseduluran berlangsung sejak Sabtu, 23 Maret 2024 hingga 30 Maret 2024 di Galeri Yoyok, TULUNGAGUNG. Dalam bahasa Indonesia kata Paseduluran sama dengan persaudaraan. Berasal dari kata saudara.
Tentang persaudaraan, penulis pameran Anang Prasetyo bilang, salah jika menganggapnya sepi oleh pertentangan. Dinamika yang terjadi sesungguhnya adalah riuh rendah. Ibarat kumpulan piring di rak. Maka mengharap bahwa paseduluran itu tenang damai, justru penilaian yang tidak fair.
Sebab kenyataannya memang tidak demikian. Tatkala kita mengambil satu dua piring kadang terjadi benturan antara piring. Hingga akhirnya bersuara nyaring. Yang menjadi pokok dan kunci persoalan adalah asal tidak main piring terbang. Alias lempar-lemparan piring.
Paseduluran diinisiasi Paseban Perupa Tulungagung (Paspetung). Komunitas seniman lukis yang berdomisili di Tulungagung. Bergerak di wilayah kesenirupaan di Tulungagung.
BACA JUGA: Sajikan Pameran Seni Rupa yang Periodik, 5 Galeri Seni di Surabaya Ini Oke untuk Art Hangout
Anang yang juga ketua Paspetung itu menyampaikan bahwa Paspetung didirikan oleh Sugiyo, Nurali dan Yoyok Siswoyo. Pengawasnya Widji Paminto Rahayu alm. Anton ditunjuk sebagai sekretaris dan Sigit Priyananto sebagai bendahara.
Paseduluran diinisiasi Paseban Perupa Tulungagung (Paspetung). Komunitas seniman lukis yang berdomisili di Tulungagung. Bergerak di wilayah kesenirupaan di Tulungagung. -Anang Prasetyo-Paspetung
"Anggotanya saat ini terdiri dari Edi Dewa, Dandik, dan Aris. Atau siapa pun yang berminat dan mengikuti persyaratan yang ditentukan oleh pengurus dan persetujuan pendiri komunitas," tegas Anang.
Azas organisasi paspetung adalah musyawarah dan mufakat. Organisasinya independen. Tidak berafiliasi ke organisasi manapun. Bersifat terbuka dan bebas dari organisasi politik manapun. Pendanaan didapat dari iuran anggota dan dari sumber yang halal.
Paspetung didirikan sebagai wadah resmi berbadan hukum di negara kesatuan Republik Indonesia. Bergerak di wilayah kesenian dan kebudayaan serta ekonomi kreatif. Pendidikan yang dijalankan bersifat merdeka. Dengan kurikulum berbasis komunitas berkeadaban dengan landasan Pancasila dan UUD 1945.
BACA JUGA: Pameran Ingatan Abadikan Memori Silam ala Wisnuaji Putu Utama
Tentang Paseduluran, Anang menjelaskan lebih lanjut. Jika ada sebuah kalam Nabi Al arwaahu junuudun mujannadah, setiap ruh-ruh itu adalah seperti pasukan atau bala tentara.
Artinya bahwa ideologi, ras, suku tidak menjadi halangan untuk menyatu dalam suasana kebersamaan. Artinya yang memiliki kesamaan baik dalam frekuensi, senada seirama, sepasukan derap kaki sama, satu spesies, satu gelombang dan medan, satu chemistri, dan istilah lain apa pun.
Yang jelas intinya adalah satu kesatuan yang utuh dan padu yang mampu bersama dalam suasana guyub. Itulah gambaran bahwa yang tidak sefrekuensi, satu gelombang maka niscaya akan menjauh dan tidak menyatu.
"Sama dengan air dan minyak. Mereka terpisah. Layaknya air tawar dan air laut yang ada barzahnya (baca: dinding pembatas). Sehingga keduanya berjalan sendiri-sendiri," terang pengasuh Pensantren Mahasiswa Al Waarits itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: