Pembangunan Karakter Prajurit TNI-AL
ILUSTRASI pembangunan karakter prajurit TNI-AL. Indonesia sebagai negara maritim memerlukan prajurit laut yang tangguh.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Hal tersebut tidak bisa dihindari karena siklus kehidupan membawa seseorang pada situasi yang mengharuskan kita untuk memahami bahwa dunia tidak seindah seperti yang dibayangkan.
Secara lahiriah, seseorang akan memiliki insting yang bisa melihat sebuah permasalahan. Saat itu akan muncul pemikiran kenapa permasalahan tersebut bisa terjadi, apa yang menjadi penyebabnya, dan yang terpenting adalah kemampuan untuk mencari solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
BACA JUGA: Latihan Menyelam Tingkatkan Keahlian Prajurit TNI-AL
Kondisi itu bisa dinyatakan sebagai siklus positif dari self resilience yang berusaha untuk tetap bisa berpikir dengan jernih ketika permasalahan datang. Ketika seseorang memiliki kemampuan self resilience yang baik, akan muncul keinginan dan usaha untuk menghadapi masalah, memperbaiki situasi, dan mencari solusi.
Keinginan tersebut memperlihatkan bahwa self resilience memberikan optimisme dan kepercayaan diri yang tinggi bahwa setiap masalah memiliki solusi dan bisa diselesaikan dengan baik.
Kenneth Ginsburg menjelaskan bahwa terdapat 7C model dari resilience. Yaitu, competence (kompetensi), confidence (kepercayaan), connections (koneksi), character (karakter), contribution (kontribusi), coping (mengatasi), dan control (kontrol).
BACA JUGA: Siswa Kodiklat TNI-AL Belajar Budaya Tionghoa Bersama Koko Cici
Berdasar tujuh aspek tersebut, karakter menjadi salah satu aspek yang harus dibentuk dengan baik agar seseorang memiliki moral, nilai, maupun norma untuk menentukan mana yang benar sehingga bisa memperlihatkan sikap yang lebih baik dari subjek lain di lingkungannya.
Ketika akan membangun karakter seseorang, terdapat beberapa nilai yang harus disisipkan. Mulai, kejuangan, semangat, kebersamaan, kepedulian, sopan santun, kekeluargaan, hingga tanggung jawab.
Selain itu, terdapat beberapa faktor yang akan membantu proses pembangunan karakter seseorang, yaitu ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, lingkungan, dan kepemimpinan.
BACA JUGA: TNI-AL Latihan Bareng Tentara Filipina
Karakter merupakan fondasi dari seseorang yang harus dibentuk sejak dini. Sebab, sejatinya hal itu merupakan sebuah tantangan yang cukup berat.
Pembentukan karakter selalu memberikan ruang bagi seseorang untuk berimprovisasi sehingga memberikan peluang masuknya nilai-nilai positif yang dapat membangun karakter seseorang menjadi lebih baik maupun negatif yang bisa merusak proses pembentukan karakter seseorang.
Pembangunan karakter menjadi salah satu pembentukan identitas bagi prajurit TNI Angkatan Laut. Hal tersebut seiring dengan visi poros maritim dunia yang memiliki lima pilar utama.
BACA JUGA: Meninggalnya Dua Pilot Andalan TNI-AL di Selat Madura: Menjadi Yatim sejak di Dalam Kandungan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: