Cheng Yu Pilihan Pramugari Garuda Indonesia Zevanya Wotulo: Bao Si Liu Pi, Ren Si Liu Ming

Cheng Yu Pilihan Pramugari Garuda Indonesia Zevanya Wotulo: Bao Si Liu Pi, Ren Si Liu Ming

Cheng yu pilihan pramugari Garuda Indonesia Zevanya Wotulo: bao si liu pi, ren si liu ming. Tampak Zevanya Wotulo dan Dahlan Iskan dalam penerbangan ke Tiongkok. --HARIAN DISWAY

HARIAN DISWAY - Tentu Anda sudah tahu dan hafal di luar kepala peribahasa yang bunyinya, "Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama."

Dalam bahasa Mandarin, ada juga pepatah yang mengatakan, "豹死留皮,人死留名" (bào sǐ liú pí, rén si liú míng). Artinya mirip-mirip: macan tutul mati meninggalkan kulit, manusia mati meninggalkan nama baik. 

Entah siapa menginspirasi siapa. Tapi yang jelas, keduanya sama-sama mengajarkan kita untuk banyak-banyak berbuat baik. Bahkan, kata Zevanya Wotulo, pramugari Garuda Indonesia, kita mesti berbuat baik ke semua orang.

"Seakan-akan itu adalah hari terakhir kita, supaya kita bisa dikenang orang dengan kebaikan pula. Dengan begitu, kita akan bisa menebar manfaat ke sebanyak mungkin orang dengan semaksimal mungkin," katanya.

BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Pemilik Perusahaan Plastik Freddy Hartanto: Cun Cao Chun Hui

Tentu, tujuan berbuat baik kepada sesama bukanlah semata untuk dikenang baik oleh orang lain. Sebab bila demikian, tak akan ada yang mempermasalahkan Anda untuk menyebutnya sebagai riyā', pamrih. 

Banyak sekali manfaat sosial dari berbuat baik selain itu. Misalnya, di tengah dunia yang agaknya cenderung makin egoistis, berbuat baik kepada sesama akan membuka kesempatan untuk mengubah sikap dan persepsi yang kadung tertanam dalam benak kita.

Ketika kita secara konsisten menunjukkan kebaikan kepada orang lain, tidak menutup kemungkinan akan bisa menumbuhkan kembali kepercayaan kita bahwa dunia ternyata masih tidak kekurangan orang baik yang peduli kepada sesama. 

BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Ketua Roemah Bhinneka Iryanto Susilo: Zi Li Geng Sheng

Intinya, dengan membuka hati dan tangan kita kepada orang lain, kita tidak hanya mengubah hidup mereka, tetapi juga menciptakan dunia yang lebih baik dan ramah untuk kita semua.

Tak heran bila ribuan tahun lalu, Kanjeng Rasul menyabdakan, "Khairunnaas anfa'uhum linnaas" (sebaik-baiknya manusia, ialah yang membawa manfaat bagi sesama). (Anna Quan Wong dan Novi Basuki)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: