Tusukan Pedang Perang

Tusukan Pedang Perang

ILUSTRASI tusukan pedang perang alias baton sword di dada kiri langsung membuat korban meninggal.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Berdasar itu, orang yang membunuh orang lain, pasti di otak pelaku sudah melewati liku-liku hambatan dan kesulitan. Setelah calon pembunuh bisa melewati kesulitan tersebut, dia akhirnya melaksanakan niat pembunuhan. Ada proses yang sangat rumit dan terasa ”berat” dilakukan oleh pelaku.

Pertanyaannya, mengapa orang begitu gampang membunuh, bahkan untuk sebab peristiwa yang sangat sepele?

Jawabannya sudah disinggung Time di atas, ada psikopat. Adalah orang dengan kelainan psikologis yang bisa dengan gampang melewati rintangan proses berbuat jahat di otak mereka. Psikopat tidak punya empati. Tidak bisa merasakan, betapa sakitnya orang lain atas tindakan yang dia lakukan terhadap orang itu.

Selain itu, kesempatan. Sebagai faktor penting terjadinya suatu kejahatan. Maksudnya, pelaku punya kesempatan berbuat jahat.

Dua hal itulah yang memungkinkan seseorang berbuat jahat, termasuk membunuh. 

Di kasus ND, belum diketahui polisi, apakah ND psikopat atau bukan. Perlu dilakukan pemeriksaan psikiatri. Setelah pelaku diperiksa (sesuai aturan berlaku), pihak pemeriksa menyimpan hasilnya selama 12 hari untuk memberikan waktu kalau-kalau terjadi perubahan terhadap tersangka yang diperiksa.

Setelah menunggu 12 hari dan ternyata tidak ada perubahan pada individu terperiksa, pemeriksa melaporkan hasil pemeriksaan tersebut kepada penyidik polisi. Jadi, jalannya masih panjang.

Faktor berikutnya adalah kesempatan. ND punya kesempatan karena di mobil milik dia ada pedang perang itu. Dengan demikian, dia dengan mudah mengambil pedang, langsung menusukkan ke dada korban.

Dari analisis versi Time tersebut, sangat bahaya seseorang yang ke mana-mana membawa senjata. Apalagi, senjata perang baton sword. Sebab, cuma membawa senjata saja, berarti sudah punya kesempatan untuk membunuh. Meskipun, asal niat seseorang membawa senjata cuma untuk pamer atau menakuti orang. Tapi, di sana orang itu punya kesempatan membunuh. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: