Awas, Makanan Cepat Saji Tingkatkan Risiko Kematian Akibat Pernapasan Kronis

Awas, Makanan Cepat Saji Tingkatkan Risiko Kematian Akibat Pernapasan Kronis

Makanan cepat saji tingkatkan risiko kematian akibat pernapasan kronis. Makanan dan minuman cepat saji dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan.-freepik-freepik.com

HARIAN DISWAY – Ini fakta baru yang ditemukan lewat penelitian selama dua dekade. Yakni, makanan cepat saji sangat berbahaya. Makanan cepat saji dapat secara signifikan meningkatkan risiko kematian akibat penyakit pernapasan kronis. 

Makanan-makanan tersebut bernutrisi rendah. Bisa memicu peradangan dan memperburuk kondisi paru-paru. Itulah salah satu kesimpulan dari penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Nutrition tersebut.

BACA JUGA:PB IDI Berikan Tips Jaga Kesehatan Selama Liburan di Tengah Musim Pancaroba

Penelitian itu menemukan bahwa pola makan yang mengonsumsi lebih dari 40 persen makanan cepat saji memiliki risiko kematian 26 persen lebih tinggi akibat terserang penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Itu adalah kelainan paru-paru yang menghalangi aliran udara sehingga menyebabkan kesulitan bernapas. 


Makanan cepat saji tingkatkan risiko kematian akibat pernapasan kronis. Makanan cepat saji rupanya memberi banyak manfaat buruk bagi kesehatan.-shutterstock-indiatvnews.com

Selain itu, para peneliti menemukan bahwa pola makan seperti itu meningkatkan risiko kematian akibat penyakit pernapasan kronis. Seperti kanker paru-paru, bronkitis kronis, emfisema, dan asma secara keseluruhan sebesar 10 persen.

BACA JUGA:Sudah Terlanjur Makan Banyak Saat Lebaran? Ini 6 Bahan Alami Untuk Kontrol Kolesterol

Studi tersebut menganalisis data yang dikumpulkan dari 96 ribu orang lebih di AS pada 1999-2018. Para peneliti menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi makanan cepat saji dalam jumlah besar biasanya berusia lebih muda. 

Konsumsi makanan cepat saji meningkatkan risiko terkena diabetes, emfisema, dan tekanan darah tinggi, serta kualitas makanan keseluruhan yang lebih rendah. 

BACA JUGA : Daftar Kalori Kue Lebaran, Ini Tipsnya Biar Enggak Kebablasan..

“Jumlah terbesar peserta yang mengonsumsi makanan cepat saji biasanya berusia lebih muda dengan berat badan tinggi. Kualitas makanan yang rendah memperburuk risiko tersebut," ungkap Tefera Mekonnen, penulis studi tersebut, yang juga kandidat PhD di Universitas Adelaide, Australia.

Makanan cepat saji tingkatkan risiko kematian akibat pernapasan kronis. Waspada terhadap makanan cepat saji atau junk food. Makanan itu dapat berbahaya bagi kesehatan.-freepik-freepik.com

Contoh makanan cepat saji antara lain: keripik, coklat, permen, biskuit, daging olahan, ayam goreng, minuman ringan, dan es krim. “Makanan itu penuh dengan bahan pengawet dan zat aditif yang masuk ke aliran darah dan dapat berkontribusi terhadap stres oksidatif dan peradangan kronis. Sehingga memperburuk kondisi pernapasan,” kata Mekonnen.

BACA JUGA:Berenang dan Bersepeda, Mana yang Lebih Sehat?

Para peneliti mengatakan bahwa penelitian itu adalah salah satu penyelidikan paling ekstensif hingga saat ini mengenai dampak makanan cepat saji terhadap kesehatan pernafasan. 

Studi tersebut menunjukkan bahwa membatasi asupan makanan cepat saji dapat secara signifikan meningkatkan kesehatan pernafasan dan mengurangi risiko kematian akibat penyakit pernafasan kronis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: indiatvnews.com