Suami yang Kontrol Koersif

Suami yang Kontrol Koersif

ILUSTRASI suami yang kontrol koersif cenderung mendominasi rumah tangga sehingga rawan terjadi kekerasan dalam rumah tangga.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Pada suatu kesempatan, mobil berhenti dan Baxter keluar dari mobil, mengunci semua pintu mobil. Dari jendela mobil yang terbuka, ia menyiramkan bahan bakar ke dalam mobil, langsung menyulutnya.

BACA JUGA: Pelatih Senam Bunuh Suami Suka Utang

Bisa dibayangkan, ibu dan tiga anak itu kaget, panik, kelojotan, terpanggang sampai hangus di dalam mobil keluarga tersebut. 

Peristiwa itu menarik perhatian warga. Banyak orang berniat menolong para korban, memadamkan api. Namun, Baxter membawa pisau panjang, mengancam semua orang yang mendekati mobil berkobar itu.

Kejadian tersebut diakhiri Baxter dengan ia menusuk dadanya sendiri dengan pisau itu. Sekeluarga tersebut, termasuk Baxter, tewas di tempat kejadian.

BACA JUGA: Suami Bakar Istri Akibat PTSD 

The Conversation menyebutkan, belum banyak riset tentang pelaku KDRT. Tapi, mayoritas pelaku KDRT adalah laki-laki. Dan, laki-laki khas yang punya karakter tertentu. Paling banyak adalah laki-laki yang pengontrol anggota keluarganya. Pengontrol berlebihan.

Semua laki-laki memang kepala keluarga yang mengontrol keluarganya. Tapi, jenis ini punya karakter khas. Bukan pengontrol biasa.

Disebutkan, dalam salah satu riset psikologi, laki-laki (pelaku KDRT) itu suka kontrol koersif (coercive control).  

BACA JUGA: Suami Bacok Anak-Istri di Depok dalam Teori Konflik

Dikutip dari Psychology Today, 8 Juni 2022, berjudul 4 Common Patterns of Coercive Control in Relationships, diulas tentang pria penyandang kontrol koersif. Dan, laki-laki dengan kontrol koersif punya banyak dalih untuk mengatur dan mendominasi pasangannya. Tujuannya, laki-laki itu tetap pegang kendali atas pasangannya.

Disebutkan, kontrol koersif adalah bentuk strategis dari pelecehan psikologis dan emosional berkelanjutan pria terhadap pasangannya (bisa pacar atau istri) yang didasarkan pada kontrol, manipulasi, dan penindasan.

Kontrol koersif sering dikaitkan dengan pelecehan yang dipicu oleh narsisme. Laki-laki dengan kontrol koersif cenderung melakukan intimate partner violence (IPV). Dalam bahasa Indonesia disebut KDRT.

Diilustrasikan, kita mungkin langsung memikirkan pelecehan fisik atau emosional yang terang-terangan. Misalnya, pria memukul pasangannya atau menyakiti psikologis dengan kata-kata, yang intinya si pria tidak punya respek terhadap pasangan.

Itulah bentuk IPV yang sering luput dari perhatian masyarakat karena tidak selalu mencakup taktik seperti gaslighting atau penyiksaan terang-terangan atau kekerasan fisik. Tetapi, suatu pelecehan psikologis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: