Sharing Session Temu Rencang Untag 2024 Ajarkan Cara Show Off Sisi Terbaik

Sharing Session Temu Rencang Untag 2024 Ajarkan Cara Show Off Sisi Terbaik

Penyerahan sertifikat seminar kepada Fitriani Telaumbanua (tengah) dan Desrara Widyadhari Harnisna Rahmadhani (kanan) oleh Pembina Himakota Untag Fransisca Benedicta Avira Citra Paramita (kiri)-Moch. Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY

Stop. Think. Post. Jangan takut untuk share apa pun untuk mengenalkan sisi terbaik kamu. Efeknya, kalau kampus atau perusahaan butuh seseorang di bidang tertentu pasti nanti kepikirannya kamu!” ucap Rara dengan menggebu-gebu.


Kedua pembicara Temu Rencang 2024. Yakni, Fitriani Telaumbanua (kiri) dan Desrara Widyadhari Harnisna Rahmadhani (kanan).-Moch. Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY

Misalnya di Instagram, bisa mengunggah segala kegiatan positif di Story, Feeds, dan Highlights. Selain media sosial, LinkedIn merupakan tool yang bagus untuk personal branding.

Tampak di layar, Rara mencantumkan berderet-deret pengalamannya. “Aku pernah menjadi barista kecil-kecilan. Tapi, aku susun konsonan deskripsinya supaya lebih cantik,” kata Rara.

BACA JUGA: Kuatkan Personal Branding dan Jalan Catwalk

Rara menuliskan IPK dan judul tesisnya di sana. Menurutnya, buatlah LinkedIn like a pro karena sangat membantu di sektor pekerjaan.

“Lewat portofolio di LinkedIn bukan kalian yang mencari kerja. Tapi, kalianlah yang dicari se-Surabaya, Indonesia, bahkan internasional,” katanya.

Beralih dari dunia maya, penting pula mempertahankan citra positif itu di dunia nyata. Rara menekankan untuk provide best service kepada setiap orang yang dijumpai.

BACA JUGA: Aplikasi Prediksi Cuaca Jangka Panjang untuk Sukseskan Pembangunan Infrastruktur Ini Bikinan Mahasiswa Untag Surabaya

Pun, etika-etika penting seperti on time, well dressed, dan nice person. Lalu, usahakan untuk selalu aktif dalam suatu acara. “Kalau ada apa-apa, tanya aja. Sebab, keaktifan itu bisa menunjukkan siapa diri kita,” pesannya.

Rara mengingatkan supaya citra positif seseorang itu balance. “Jangan sampai di Instagram atau LinkedIn bagus. Tapi, di X malah mencaci maki. Kok nggak balance? Perusahaan akhirnya bisa menilai. Oh, personal branding ini fake atau pencitraan aja,” kata Rara.

Selaras dengan Rara, Fitriani Telaumbanua menekankan untuk bersikap proaktif dalam mendemonstrasikan personal branding.

BACA JUGA: Untag Surabaya Kritik Demokrasi Pemerintahan Jokowi: Tolak Politik Dinasti!

“Kita perlu respect, fokus, punya tujuan, punya kemauan belajar, dan berani membuat perubahan. Lama-kelamaan orang-orang akan tahu kita itu sosok yang seperti apa,” kata alumnus Untag 2016 itu.

Sebagai marketing supervisor PT Kencana Maju Bersama, perempuan yang dipanggil Rere itu memberikan beberapa studi kasus di perusahaan. Misalnya, ketika personal branding karyawan sudah bagus. Begitu pula dengan prestasinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: